Surabaya (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat sebanyak 1.591.811 orang telah menggunakan sistem face recognition sejak Maret 2023 hingga Oktober 2024, sebagai pengganti tiket untuk mengurangi penggunaan kertas dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan hal tersebut juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dalam berbagai operasional.
"Penggunaan face recognition ini memiliki nilai keuntungan bagi pelanggan maupun perusahaan. Diantaranya ramah lingkungan, mempercepat, serta memudahkan pelanggan KA saat melakukan boarding. Terutama saat periode ramai maupun momen libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025," ujar Luqman dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Luqman menjelaskan, layanan Face Recognition Boarding Gate (FRBG) hadir di Daop 8 Surabaya mulai 10 Maret 2023 yang diawali di Stasiun Surabaya Gubeng, kemudian di Stasiun Malang pada 12 Maret 2023 dan di Stasiun Surabaya Pasarturi pada 23 Mei 2023.
"Untuk periode 1 Januari hingga Oktober 2024, tercatat sebanyak 1.010.531 pengguna face recognition yang tersedia di tiga stasiun besar wilayah Daop 8, yakni Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasar Turi, dan Stasiun Malang. Sementara pada 2023 terdapat 578.280 pelanggan yang telah menggunakan layanan itu," ujarnya.
Bagi calon pelanggan yang hendak menggunakan fasilitas Face Recognition Boarding Gate tersebut, lanjutnya, harus melakukan registrasi di awal yang berlaku untuk seterusnya.
"Calon pelanggan bisa melakukan registrasi di stasiun yang memiliki layanan FRBG dan nantinya ada petugas yang akan membantu proses tersebut," katanya.
Selain itu, kata Luqman, calon pelanggan juga bisa melakukan pendaftaran melalui aplikasi Access by KAI.
“Dengan adanya face recognition, pelanggan cukup melakukan pemindaian wajah di gate boarding. Jika identitas diri, data tiket dan syarat lainnya telah sesuai maka secara otomatis pintu boarding akan terbuka,” kata Luqman.
Luqman menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition yang dipergunakan oleh KAI karena sudah mengimplementasikan sistem manajemen keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.
"Data nama, NIK, dan foto pelanggan akan disimpan pada infrastruktur KAI dan hanya dipergunakan untuk proses boarding. Data tersebut akan disimpan dalam waktu satu tahun, setelah itu akan dihapus otomatis secara sistem," ucap Luqman.
Daop 8 Surabaya catat 1.591.811 orang gunakan "face recognition"
Jumat, 29 November 2024 10:02 WIB
Face Recognition ini memiliki nilai keuntungan bagi pelanggan maupun perusahaan