Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyebut bahwa TNI AD berkomitmen untuk menjaga netralitas penyelenggaraan pilkada hingga tahapan akhir selesai.
Ia membeberkan, salah satu matra TNI itu akan menjunjung tinggi netralitas, mulai dari sebelum pemungutan suara, hari pemungutan suara, hingga semua tahapan selesai dilakukan, guna mendorong situasi kondusif dalam pesta demokrasi lima tahun sekali yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu.
"TNI AD akan terus bersinergi dengan instansi terkait dan menjunjung tinggi netralitas untuk memastikan Pilkada 2024 berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar di seluruh Indonesia," kata Wahyu kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut dia membeberkan, segala bentuk dukungan TNI untuk menyukseskan agenda nasional itu telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yakni terkait tugas TNI mencakup operasi militer selain perang.
Baca juga: Ikut terlibat konstruksi, TNI mengirim 7 prajurit wanita ke Afrika Tengah
Salah satunya adalah mendukung pemerintah dalam menangani situasi nasional yang membutuhkan dukungan logistik dan pengamanan dari awal hingga setelah hari pemungutan suara, serta semua tahapan selesai dilakukan.
Kadispenad menambahkan, TNI AD memiliki lima prioritas yang selalu dilakukan dalam kontestasi politik seperti pilpres maupun pemilu.
Lima hal yang dimaksud, yakni menjaga netralitas, melaksanakan pendampingan untuk penertiban alat peraga kampanye (APK), memberikan dukungan keamanan, membantu dan mengawasi proses distribusi logistik, serta bersama-sama bersiaga untuk mencegah potensi konflik dan provokasi selama proses dari awal sampai akhir.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 yang diselenggarakan pada Rabu (27/11), berjalan dengan lancar.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menko Budi usai mengikuti Rapat Koordinasi, Monitoring, Pengamanan Pilkada 2024 di Gedung Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat.
"Sebagaimana yang kami monitor secara bersama bahwa pilkada serentak hari ini, semua berjalan sebagian besar lancar dengan aman dan damai," kata dia.
Kendati demikian, dari hasil monitoring ditemukan beberapa titik yang diperlukan pemungutan suara susulan.
"Ada beberapa titik wilayah yang memang perlu dilakukan pemungutan susulan karena ada eskalasi terkait dengan bencana alam, baik itu karena gunung merapi, longsor ataupun karena banjir," kata dia.
Selain itu, kata Budi, ditemukan pula gangguan keamanan, akan tetapi aparat TNI dan Polri bisa menuntaskannya.
"Beberapa wilayah memang ada mengalami gangguan keamanan dan sudah bisa diatasi oleh aparat TNI-Polri dan insya Allah semuanya akan bisa dituntaskan sesuai dengan target yang ditentukan," ujar dia.