Surabaya (ANTARA) - Dua perusahaan pengembang perumahan PT Podo Joyo Masyhur (PJM) dan PT Abdael Nusa kembali berkolaborasi mengembangkan proyek baru bernama Harvest Link di kawasan Surabaya barat.
Sebelumnya, dua perusahaan itu sukses mengerjakan proyek perumahan Grand Harvest juga di wilayah Surabaya barat yang telah terjual lebih dari 800 unit sejak 2014.
"Harvest Link memperkuat posisinya sebagai proyek hunian yang memadukan konsep modern dan unik," kata General Manager of Marketing & Sales PT Abdael Nusa Kent Hilman dalam keterangannya di Surabaya, Rabu malam.
Ia menjelaskan lokasi perumahan Harvest Link dekat dengan proyek sebelumnya, Grand Harvest, yakni di kawasan Kebraon, Surabaya, namun lebih depan atau dekat dengan Jalan Raya Mastrip.
Proyek perumahan baru ini dikembangkan di atas lahan seluas 7,5 hektare dan rencananya dibangun sebanyak 400 unit rumah dengan berbagai tipe.
"Untuk tahap awal kami pasarkan 120 unit dulu dengan harga perdana mulai Rp960 jutaan dan cicilan uang muka hanya Rp5 jutaan per bulan," kata Kent Hilman seraya menambahkan serah terima unit rumah perdana ditargetkan pada semester pertama tahun 2026.
Perusahaan juga menawarkan sejumlah promo untuk penjualan perdana, seperti gratis biaya uang muka, gratis biaya BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), dan juga subsidi biaya KPR dengan syarat dan ketentuan berlaku.
"Kami menawarkan pemasaran dengan sistem NUP (nomor urut pemesanan), yakni pemilihan unit akan dilakukan awal Desember 2024. Ada pilihan pembelian melalui tunai, inhouse, KPR reguler, dan KPR ekspres," tambahnya.
Bussiness Development Provest Sonny Therik menambahkan perumahan Harvest Link tidak hanya menawarkan hunian, tetapi juga sebuah kawasan yang mendukung gaya hidup masyarakat modern.
"Filosofi live, grow, spark, mencerminkan perjalanan hidup, yakni kenyamanan dalam lingkungan yang aman dan modern. Harvest Link dirancang dengan teliti untuk menjadi lebih dari sekadar tempat tinggal, ini adalah tempat kehidupan dan komunitas bertemu untuk berkembang serta berdampak," jelasnya.
Sonny mengatakan lokasi perumahan sangat strategis karena berada hanya 200 meter dari Jalan Raya Mastrip yang menjadikan akses lebih mudah, seperti akses pintu tol Gunungsari, 10 menit menuju CBD Surabaya barat, dan hanya 15 menit menuju pusat kota.
"Belum lagi nanti Pemkot Surabaya juga akan mengembangkan jalan lingkar luar barat sehingga kawasan ini menjadi potensi investasi yang menguntungkan karena akan terus berkembang," ujarnya.