Trenggalek - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo, Trenggalek saat ini kekurangan sejumlah tenaga dokter spesialis untuk melayani masyarakat. "Saat ini kami hanya punya 10 dokter spesialis, yaitu spesialis penyakit dalam dua orang, bedah dua orang, kandungan satu dokter, syaraf dua dokter, mata satu orang, THT satu dan paru-paru satu orang," kata Direktur RSUD dr Soedomo, dr Noto Budiyanto, Senin. Fakta itu diakui Noto sedikit-banyak menjadi masalah bagi rumah sakit yang dipimpinnya. Sebab, fungsi pelayanan menjadi tidak bisa optimal sebagaimana standar rumah sakit tipe B, seperti halnya RSUD dr Soedomo. Menurut Noto, pihaknya saat ini masih mengalami kekurangan lima dokter spesialis, yaitu meliputi dokter spesialis anak, radiologi, anastesi, kulit dan kelamin, serta spesialis bedah tulang. Ia menambahkan, beberapa cara pernah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialis tersebut, salah satunya adalah melalui pengadaan CPNS. "Namun kenyataanya tidak ada satupun yang mendaftar, sehingga hingga kini masih mengalami kekosongan, tidak tahu apa penyebabnya, padahal kalau dilihat dari potensi jumlah pasien pasti lebih besar dibanding daerah lain karena tidak ada pesaing," terangnya. Selaian itu, Pemkab Trenggalek juga pernah melakukan kerjasama dengan pemkab lain dengan meminjam dokter spesialisnya untuk merangkap di RSUD dr Soedomo, namun hal itu tidak bertahan lama. Untuk mengatasi kekurangan itu, pihaknya berencana melakukan kerja sama dengan sejumlah fakultas kedokteran di beberapa universitas ternama di Jawa Timur. "Rencannyanya nanti akan kerjasama dengan Unair dan Unibraw, jadi pihak universitas akan mengirimkan residen calon dokter spesialis untuk praktik di RSUD. Insyaallah dua bulan ke depan sudah ada yang dikirim," katanya. Noto menjelaskan, status kepegawaian dokter tersebut masih dalam naungan pihak perguruan tinggi, namun demikian ia berjanji akan memberikan fasilitas yang layak. Menanggapi keterbatasan tenaga medik, khususnya dokter spesialis di RSUD dr Soedomo tersebut, sejumlah warga Trenggalek sempat melontarkan kritik sembari berharap masalah tersebut bisa secepatnya diatasi pihak manajemen/pengelola. Mereka pada intinya mendesak agar pemerintah daerah setempat secepatnya turun tangan dalam mengatasi masalah tersebut. Menurut warga, kekurangan dokter spesislis tersebut bisa mengganggu layanan kesehatan rumah sakit secara keseluruhan, terlebih belum lama ini RSUD dr Soedomo baru mendapatkan akreditasi baaru di bidang mutu dan pelayanan. "Masak dapat peningkatan akreditasi baru namun kekurangan dokter spesialis," katanya. (*)
RSUD Trenggalek Kekurangan Dokter Spesialis
Senin, 26 Maret 2012 21:11 WIB