Surabaya (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau uji coba program Makan Bergizi Gratis di SMA dan SMK Gema 45 Surabaya, Selasa.
Sebanyak 289 siswa SMK Gema 45 dan 184 siswa SMA Gema 45 menikmati nasi kotak dengan lauk ayam bumbu, sayur, telur, air putih dan juga susu kotak.
Para siswa tersebut menyantap makanan bergizi tepat di jam istirahat pada pukul 11.30 - 12.00 WIB.
"Program makan bergizi di lingkungan sekolah harus mengedepankan pemenuhan kadar gizi seimbang. Terutama memperhatikan memenuhi unsur 4 sehat 5 sempurna," ujarnya.
Tak hanya itu, makanan bergizi di sekolah, lanjutnya, harus memiliki standar gizi yang optimal, seperti protein yang terdapat dalam lauk pauk ayam ataupun ikan hingga telur.
"Tadi uji coba di dua sekolah sudah memenuhi standar gizi seperti ada telur, ayam dan susu. Namun, tadi ada siswa yang ingin ditambah krupuk ataupun buah sebagai pelengkap," katanya.
Pj Gubernur menjelaskan bahwa makan bergizi ini masih dalam tahap uji coba yang terus dicarikan formula terbaik dalam pelaksanaannya mendatang menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
"Kami coba formulasikan dan simulasikan melalui uji coba di sekolah baiknya seperti apa dan disesuaikan dengan anggaran yang ada. Untuk hari ini kami uji coba Rp15 ribu per paket ditambah susu kotak," katanya.
Terkait pelaksanaan, Adhy memastikan bahwa kebijakan ini akan menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait SOP di lapangan.
Ia juga berharap ke depan tidak sampai ada tumpang tindih terkait pelaksanaan di daerah antara SD, SMP maupun SMA/SMK. Sebab, bahwa provinsi memiliki kewenangan di SMA/SMK maupun SLB yang akan mengikuti program makan bergizi.
Adhy memastikan, bahwa Pemprov Jatim akan menggandeng ahli gizi untuk melihat dan mengukur kadar dari menu yang akan diberikan kepada siswa didik.
Yang terpenting, dia mengharapkan bahwa program ini memberi dampak luas. Utamanya, berdampak dalam memberdayakan UMKM maupun pengusaha kantin, distributor atau pemasok sehingga semua memperoleh manfaat.
Ke depan, Adhy akan membuat pola pelaksanaan makan bergizi bisa bervariasi. Ada yang makan siang dengan menu menu dari luar sekolah, ada pula menu menu yang dikerjasamakan dengan pihak kantin sekolah hingga pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua yang memiliki usaha cathering.