Trenggalek - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Trenggalek, berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Kamis. Dalam aksinya, mahasiswa sempat membakar ban bekas di depan gedung dewan setempat dan menampilkan aksi teatrikal yang menggambarkan kesengsaraan rakyat atas kenaikan harga BBM. "Rencana kenaikan harga BBM menunjukkan ketidakberpihakan pemerintah terhadap penderitaan rakyatnya. Alih-alih menyelesaikan banyaknya persoalan, namun justru memilih jalan pintas dengan menaikkan harga," kata koordinator aksi, Hendri. Mahasiswa menyatakan kenaikan harga bahan bakar adalah langkah reaksioner pemerintah terhadap kenaikan harga minyak dunia tanpa memperhatikan sumber-sumber lain yang bisa menjadi solusi terbaik. Alasan pemerintah yang menganggap subsidi BBM akan membebani APBN dinilai adalah hal keliru dan justru menyalahi UUD 1945 yang memerintahkan agar anggaran pembangunan sebesar-besarnya digunakan untuk kemakmuran rakyat. "Ini adalah kebijakan yang tidak prorakyat, untuk itu dengan tegas kami menolak kenaikan harga BBM," kata mahasiswa dalam orasinya. Saat demo berlangsung, sempat terjadi ketegangan di depan pintu gedung DPRD Trenggalek karena dibatasi hanya beberapa perwakilan massa untuk masuk ke gedung dewan dengan alasan keterbatasan ruangan. Namun setelah ada pembicaraan yang cukup alot, akhirnya seluruh peserta aksi diperbolehkkan masuk ke dalam ruang pertemuan DPRD Trenggalek. Ketegangan masih berlanjut saat di dalam ruangan karena para mahasiswa "memaksa" anggota DPRD yang hadir untuk menandatangi surat pernyataan menolak kenaikan harga solar dan premium. Permintaan tanda tangan itu sempat menjadi tarik ulur antara anggota dewan dan para demonstran, sebab hanya ada dua anggota dari Fraksi PDI Perjuangan yang menyatakan siap menandatangani surat pernyataan. "Baiklah, kalau itu yang diminta kami siap menandatangani dan akan kami teruskan ke DPR di Jakarta, namun dengan syarat adik-adik mahasiswa mengawal terus penolakan kenaikan harga BBM ini," kata salah satu anggota dewan dari PAN, Ahmad Jauzi Turseno. Dari enam anggota wakil rakyat yang menerima peserta unjuk rasa aksi unjuk rasa, tidak ada yang berasal dari Partai Demokrat. Setelah menyampaikan aspirasi di gedung dewan, mahasiswa melanjutkan aksi dengan mendatangi pendopo kabupaten. Bupati Trenggalek, Mulyadi WR yang menyambut langsung demontrans berjanji akan meneruskan ke pusat. (*)
Mahasiswa Trenggalek Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM
Kamis, 22 Maret 2012 14:43 WIB