Jakarta (ANTARA) -
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti meninjau uji coba makan bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), guna menilai implementasi program tersebut kepada peserta didik.
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada para mitra yang telah bekerja sama menyukseskan uji coba makan bergizi gratis ini. Program ini adalah sangat penting guna meningkatkan gizi anak-anak Indonesia dalam masa pertumbuhan, yang sekaligus akan membentuk generasi emas Indonesia 2045," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Rabu.
Mu'ti menambahkan Kemendikdasmen berusaha memastikan Program Makan Bergizi Gratis tersebut tidak hanya sekedar meningkatkan gizi, namun juga menjadi bagian membangun karakter peserta didik.
Menurutnya, pola penyajian makanan dapat membangun karakter peserta didik dengan memulai dan mengakhiri kegiatan makan dengan do'a, sedangkan pola penyajian prasmanan dapat membuat peserta didik untuk belajar antre, mengambil makan secukupnya, dan mengucapkan terima kasih.
"Dengan gizi yang sehat akan membentuk anak-anak yang kuat dan berdampak pada prestasi di sekolah," ucap Mendikdasmen.
Lebih lanjut Abduk Mu'ti mengatakan Kemendikdasmen juga berupaya memberikan rekomendasi pola penyajian makan bergizi gratis kepada Badan Gizi Nasional.
Ia berharap implementasi makan bergizi gratis dapat menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan memberikan wadah kerja sama dengan warga sekitar sekolah.
"Pada bulan Desember nanti Kemendikdasmen akan meluncurkan program tujuh kebiasaan anak hebat, yang salah satunya terintegrasi dengan program ini," ujar Abdul Mu'ti.
Adapun tujuh kebiasaan tersebut adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat yang cepat
Sebagai informasi, pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis tersebut sudah berlangsung selama dua bulan sejak September 2024.
Ia menyebutkan terdapat tujuh sekolah yang menjadi titik uji coba program tersebut yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan DIY.