Surabaya (ANTARA) - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kompak hadir dalam kegiatan Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Gelora Bung Tomo Surabaya.
Dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Senin, kegiatan yang digelar Pengurus Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Surabaya juga untuk memperingati Haul Syekh Abdul Qadir Al Jailani.
Calon Gubernur Jawa Timur dan juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa majelis ini Insya Allah sangat berkah karena dihadiri langsung oleh cicit Syekh Abdul Qadir Al Jailani, karena jamaah Muslimat NU adalah jamaah yang rajin membaca manaqib juga mengikuti toriqoh Al Qodiriyah.
“Maka kami ingin nunut Syekh Afeefuddin, nunut dengan keluarga besar Syekh Abdul Qadir Jailani semua semua mendapat kemudahan masuk surganya Allah,” ujar Khofifah.
Tidak hanya itu, Khofifah juga berpesan pada pada seluruh pengurus pimpinan anak cabang, ranting, dan anak ranting se-Kota Surabaya yang hari ini dilantik, untuk terus berjuang di Muslimat dengan tulus ikhlas memberikan manfaat bagi umat.
Sementara itu, Syekh Afeefuddin mengapresiasi jamaah Muslimat NU yang konsisten menggelar majelis dan forum pengajian dalam upaya mendekatkan diri pada Allah SWT.
“Perkumpulan anda semua ini penuh kebaikan. Semoga jamaah ini langgeng sampai hari kiamat. Selama kita datang dan duduk dalam suatu majelis karena Allah, maka insyaAllah, Allah akan memberikan keberkahan pada kita semua,” ujar Syekh Afeefuddin.
Tidak hanya itu, jamaah majelis ini dikatakan Syekh Afeefuddin mengingatkan pada hadis Nabi. Dimana Rasulullah bersabda barang siapa hadir dalam majelis pengajian yang penuh kebaikan, maka akan dikaruniai rasa ketenangan, selayaknya diberikan sayap malaikat dengan rasa keteduhan.
“Di forum ini saya ingin menyampaikan satu pesan sebagaimana yang dipesankan oleh Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Pertama jangan sia-siakan waktu dengan tiga hal,” kata Syekh Afeefuddin.
“Yang pertama adalah berupaya untuk memperbaiki yang sudah lewat, karena sebetulnya itu tidak mungkin dilakukan. Yang kedua membandingkan diri dengan orang lain. Karena sungguh itu tidak ada manfaatnya. Dan yang ketiga, berusaha menundukkan manusia, karena itu tidak mungkin terjadi. Dan ketiga hal itu sesungguhnya tiga hal itu ada di tangan Allah,” urainya.
Di akhir tausiyahnya Syekh Afeefuddin menyampaikan terima kasih pada Khofifah karena rutin menjadi orang yang menggerakkan jamaah di Indonesia untuk memperbanyak pengajian, sholawat, juga manaqib. Tidak hanya itu, Syekh Afeefuddin juga memberikan doa khusus untuk Khofifah.
“Terima kasih Ibu Khofifah. Semoga dikabulkan hajatnya di dunia akhirat. Insya Allah Bu Khofifah akan menjadi pelayan (abdi) bagi negara ini,” kata Syekh Afeefuddin.