Sekolah Menengah Atas (SMA) Mawar Sharon Christian School Surabaya dan SMA Negeri 1 Sidoarjo meraih penghargaan lomba mengaplikasikan kecerdasan buatan (AI) sebagai inovasi yang bermanfaat dalam ajang Samsung Solve for Tomorrow (SFT) 2024.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono mengatakan pembelajaran AI for Designer yang dihadirkan oleh SFT 2024 adalah inisiatif pelatihan komprehensif yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan dalam merancang solusi berbasis AI kepada para peserta.
"Tahun ini, kami sangat bangga melihat antusiasme dan minat anak-anak muda Indonesia. Jumlah peserta yang mendaftar mencapai 2.400 anak Indonesia,” kata Ennita dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Senin.
Dari kategori SMA, SMK dan MA, kata dia, Masetasia dari MAN Insan Cendekia Serpong dengan inovasi berbasis AI untuk penduduk lansia agar hidup sehat dan sejahtera, berhasil menempati posisi pertama.
"Berbekal inovasi AI yang membantu pengawasan dan peningkatan mutu pembelajaran siswa belajar di dalam kelas, Oxceepital dari MAN Insan Cendekia Kota Batam memenangkan posisi kedua.
Sementara, tim UTMN dari SMA Mawar Sharon Christian School Surabaya berada posisi ketiga dengan inovasi mereka yang Bernama CUbots yang menjadi learning buddy siswa sekolah dasar.
"Sedangkan People Choice Award, berhasil diraih oleh HandsTalk dari SMAN 1 Sidoarjo yang berhasil mengembangkan aplikasi penerjemah Bahasa Isyarat Berbasis AI untuk menunjang komunikasi melalui Google Meet atau WhatsApp antara teman tuli dan teman dengar," ujarnya.
Selanjutnya, untuk kategori universitas, tim Solyd Ias dari Universitas Brawijaya berhasil terpilih menjadi pemenang pertama SFT 2024 yang membawa inovasi Portable Kit D-Dimer Level Detector untuk membantu penderita kardiovaskular dengan resiko sudden cardiac death.
"Pemenang kedua untuk kategori ini adalah oleh tim HerLens dari Universitas Indonesia dengan inovasi mereka yang dapat membantu mendeteksi dini kanker serviks," ucapnya.
Tim NARA 1, lanjutnya, dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia berhasil menjadi juara ketiga berkat inovasi mereka untuk membantu memonitor kesehatan serta kesejahteraan para lansia dengan mendeteksi anomali lingkungan melalui voice recognition, sensor pemantauan lingkungan.
"Sementara untuk People Choice Award diraih oleh tim Cemerlang dari Universitas Gadjah Mada yang mengembangkan inovasi untuk mendeteksi karies dan kesehatan gigi yang berbasis AI untuk meningkatkan kesehatan gigi masyarakat Indonesia, yang bernama Dentalint," tuturnya.
Ennita menjelaskan, kategori universitas menjadi kategori baru bagi kompetisi yang berlangsung selama kurang lebih lima bulan dalam tiga fase kompetisi, yakni preliminary, semifinal dan final itu.
"Delapan pemenang SFT telah membuktikan bahwa anak-anak Indonesia memiliki kemampuan hebat untuk melahirkan inovasi yang menjawab masalah yang dihadapi masyarakat. Kami berharap, melalui SFT mereka semakin terasah potensinya dan dapat membawa Indonesia menuju Indonesia emas di masa depan," ujar Ennita.