Kota Kediri (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kediri, Jawa Timur, melatih kemandirian warga binaan dengan belajar bertani sebagai bekal mereka berdaya setelah keluar dari lapas ke depannya.
Kepala Lapas Kelas IIA Kediri Urip Dharma Yoga mengemukakan bahwa kegiatan ini sengaja dibuat bukan hanya untuk memberdayakan warga binaan, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk mandiri setelah bebas.
"Kami berharap keterampilan yang diperoleh dari program ini bisa menjadi bekal hidup mereka ketika kembali ke masyarakat, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam perekonomian dan tidak kembali terjerat dalam tindakan kriminal," katanya di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan warga binaan mendapatkan pelatihan bertani. Mereka diberi edukasi soal teknis tentang cara menanam yang benar. Selain itu, juga pengetahuan tentang pengelolaan lahan secara optimal untuk mendukung hasil pertanian yang maksimal.
Baca juga: Ratusan warga binaan di Lapas Kediri dapat remisi
Salah satu program yang menjadi fokus kegiatan pertanian adalah penanaman bawang merah dan bibit pepaya. Kegiatan tersebut dilakukan di lahan pertanian "SAE Lakuli", yang dikelola oleh Lapas Kediri.
Lokasi ini menjadi pusat kegiatan agrikultur warga binaan Lapas Kelas II A Kediri. Lahan ini dikelola secara intensif dengan melibatkan sejumlah warga binaan yang dilatih khusus oleh para ahli pertanian. Warga binaan tersebut bekerja sama dalam setiap tahap mulai dari pengolahan tanah, penanaman, hingga perawatan tanaman.
Selain memberikan keterampilan teknis, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai kerja sama dan tanggung jawab di antara para warga binaan.
Untuk bibit pepaya jenis California dipilih karena memiliki potensi ekonomi yang tinggi serta permintaan pasar yang stabil. Selain itu, pepaya California dikenal lebih cepat berbuah dan memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap hama, sehingga cocok untuk dibudidayakan oleh warga binaan.
Di sisi lain, bawang merah juga merupakan komoditas penting yang selalu dibutuhkan oleh pasar lokal. Dengan kedua komoditas ini, diharapkan warga binaan dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi yang memberikan keuntungan jangka panjang.
Pihaknya juga mengatakan, dalam pelaksanaan program itu, Lapas Kediri bekerja sama dengan pihak eksternal termasuk lembaga swadaya masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap tahapan dari program penanaman berjalan dengan baik dan sesuai standar pertanian yang berlaku.
"Pendampingan dan monitor secara rutin dilakukan untuk memastikan warga binaan memperoleh hasil maksimal dari upaya mereka. Hal ini menunjukkan komitmen Lapas dalam menciptakan program pembinaan yang berkualitas dan berkelanjutan," kata dia.
Ia berharap ke depan, hasil dari program penanaman bawang merah dan pepaya ini diharapkan dapat dijual ke pasar lokal, sekaligus menjadi bukti bahwa warga binaan dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian.*