Malang Raya (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Andhyka Muttaqin menyatakan keberadaan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di dalam Kabinet Merah Putih menjadi upaya Presiden Prabowo Subianto menyatukan seluruh kalangan untuk menyukseskan program pembangunan.
Andhyka di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan keputusan menyatukan kedua tokoh politik Tanah Air itu merupakan langkah strategis dalam proses rekonsiliasi hubungan antara Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Menurut saya masuknya Gus Ipul dan Muhaimin menunjukkan kalau Pak Prabowo ingin merangkul Nahdlatul Ulama dan PKB, ini bisa menjadi rekonsiliasi dari ketegangan beberapa waktu lalu," kata Andhyka.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan PKB beberapa waktu lalu terlibat konflik yang menyangkut persoalan sitematik. Jajaran di dua organisasi itu juga saling melemparkan pernyataan konfrontasi.
Oleh karena itu disatukannya Gus Ipul dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dipandangnya sebagai strategi jitu dari Prabowo untuk menjaga stabilitas pemerintahan.
Lebih lanjut, kata dia, Prabowo menginginkan kerja dari Kabinet Merah Putih berjalan dengan kondisi yang harmonis dan pada akhirnya menyatukan dua tokoh nasional tersebut.
Gus Ipul dan Cak Imin yang sama-sama memiliki loyalis besar, khususnya di wilayah Jawa Timur, diakomodasi Prabowo guna menyukseskan pembangunan Indonesia lima tahun ke depan.
"Jika tidak dikelola dengan baik, perbedaan kepentingan dapat menimbulkan bola liar," ucapnya.
Andhyka menambahkan setelah Kabinet Merah Putih ditetapkan, maka kepala negara harus berani menekankan komitmen profesionalitas kepada seluruh menteri di dalamnya.
Termasuk Gus Ipul yang duduk di kursi Menteri Sosial dan Cak Imin sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
"Keberhasilan Kabinet Merah Putih bergantung pada kemampuan Prabowo meredam ketegangan politik," ujar dia.
Presiden Prabowo Subianto, pada sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta, juga mengatakan bahwa kunci kebangkitan suatu bangsa adalah ketika seluruh elit bekerja sama dan bersatu.
Selain itu, kepala negara turut meminta jajaran di kabinet pimpinannya supaya bijak dalam mengemban tugas demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto telah melantik 48 menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada 21 Oktober 2024.
Pelantikan jajaran menteri berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 133/P Tahun 2024 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih periode 2024–2029.