Rhoma Irama Terpilih Lagi Ketua PAMMI
Minggu, 4 Maret 2012 19:29 WIB
Surabaya - Rhoma Irama akhirnya terpilih lagi secara aklamasi menjadi Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Periode 2012-2017 dalam Musyawarah Nasional (Munas) PAMMI ke-3 yang digelar di Surabaya, Minggu.
Dari 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAMMI se-Indonesia yang mengikuti munas sejak 3-4 Maret 2012, mayoritas masih menghendaki pimpinan Soneta Group menjadi Ketua Umum kembali selama 5 tahun ke depan.
Sebelumnya, di sesi penjaringan, terseleksi empat kandidat yang menjadi bakal calon ketua umum, namun Khalid Karim (Ketua DPD PAMMI DKI Jakarta) mengundurkan diri.
Sedangkan, Ikke Nurjanah akhirnya lolos menjadi calon ketua umum setelah mendapatkan minimal 10 persen dari 20 pengurus DPD PAMMI yang hadir. Dengan komposisi, masing-masing DPD mendapat jatah tiga suara untuk ketua, sekretaris dan bendahara.
Sayang, pelantun tembang hits Terlena ini kalah telak ketika mayoritas pengurus DPD PAMMI masih menghendaki figur Rhoma Irama untuk menjadi Ketua Umum PAMMI kali ketiga.
Dalam pidato kemenangannya, Bang Haji (panggilan akrab Rhoma Irama) tetap berkomitmen untuk membersihkan musik dangdut dari tampilan pola berbusana yang menimbulkan kesan seronok dan jorok serta goyangan yang erotis.
"Dangdut tanpa goyang itu bukan dangdut, tapi dilihat dulu model goyangannya," kata musisi kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 ini.
Lebih lanjut dikatakan Rhoma, bahwa model goyangan itu ada dua macam yakni mengandung estetis koreografis dan erotis sensual. Sebagai contoh, penyanyi dangdut yang memiliki goyangan mengandung estetis koreografis yakni Elvie Sukaesih, Camelia Malik, Ayu Soraya dan Ikke Nurjanah.
"Mereka adalah penyanyi-penyanyi dangdut yang sudah berpuluh-puluh tahun berkiprah namun tanpa menimbulkan kontroversi perihal busana maupun goyangannya," ujar pemilik tembang hits Bujangan ini.
Pemilik asli nama Raden Oma Irama ini juga memiliki program yakni membersihkan musik dangdut dari nuansa musik koplo. "Secara pakem, musik koplo menyimpang dari musik dangdut itu sendiri," tegas ayah kandung Ridho Rhoma ini.
Bahkan musisi dangdut yang sudah membintangi puluhan film layar lebar ini malah menyarankan untuk musik koplo dapat berdiri sendiri diluar musik dangdut. "Karena saya kuatir, musik koplo dapat merubah musik dangdut yang sebenarnya. Untuk itu, biarlah musik koplo menjadi genre musik baru diluar musik dangdut," kata Rhoma. (*)