Surabaya - Sebanyak tiga kandidat penyanyi dangdut bersaing menggantikan Rhoma Irama sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) periode 2012-2017 pada Musyawarah Nasional II PAMMI di Surabaya, 3-4 Maret 2012. "Kalau terpilih pasti saya siap. Namun sekarang tidak ada persiapan khusus, apalagi saya juga tidak terlalu berharap. Semua saya serahkan kepada peserta munas," ujar pelantun tembang Terlena, Ikke Nurjanah, di Surabaya, Sabtu. Menurut Ikke Nurjanah yang merupakan kandidat bersama Chintya Sari dan Ayu Soraya itu, dirinya tidak mau memberikan target perolehan suara dari 28 DPD PAMMI yang menjadi peserta munas. "Siapapun yang terpilih mampu membawa PAMMI dan musik dangdut semakin lebih baik," kata mantan istri Aldi Bragi itu. Sementara itu, Ayu Soraya mengaku sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk mengikuti bursa ketua umum PAMMI, bahkan ia sudah memiliki tim sukses dengan harapan bisa menang. "Saya siap kalau memang peserta munas memilih. Tapi siapapun yang terpilih, dia harus mampu lebih baik atau paling tidak mempertahankan program organisasi yang sudah berjalan," papar Wakil Bendahara PAMMI itu. Lain halnya dengan Chintya Sari. Ia enggan berkomentar tentang pencalonannya. Ia hanya tersenyum ketika ditanya kesiapannya menjadi salah satu kandidat terkuat sebagai orang nomor satu di organisasi musik dangdut tersebut. Sementara itu, Rhoma Irama menilai ketiganya layak sebagai ketua umum menggantikan dirinya. Penyanyi yang dijuluki Raja Dangdut tersebut mengaku tidak ingin maju lagi karena memberikan kesempatan kepada generasi penerus untuk menjadi pemimpin. "Saya jadi dewan pembina saja, jangan dimasukkan dalam pengurus harian. Kalau saya lagi, bagaimana generasi berikutnya? Semua calon sudah sangat layak kok," kata Rhoma Irama. Hanya saja, masih banyaknya desakan dari peserta munas yang berharap dirinya maju lagi, kendati vokalis Soneta Grup tersebut meminta agar peserta munas tidak memilihnya.(*)
Tiga Kandidat Bersaing Gantikan Rhoma Irama
Sabtu, 3 Maret 2012 17:55 WIB