Kab Madiun (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengatakan, minat petani untuk menanam tembakau di wilayah setempat meningkat signifikan seiring dengan besarnya keuntungan yang diperoleh saat panen tanaman perkebunan tersebut.
Kepala Bidang Perkebunan, Disperta Kabupaten Madiun Imron Rasidi di Madiun, Kamis, mengatakan, minat bercocok tanam tembakau petani di Kabupaten Madiun cukup terdongkrak yang dilihat dari semakin meluasnya lahan tanam dalam tiga tahun terakhir.
"Saat ini di 2024, total lahan tanam tembakau di Kabupaten Madiun mencapai 280 hektare," kata Imron Rasidi.
Data dinas setempat mencatat, luas tanam tembakau di Kabupaten Madiun pada 2021 hanya 65 hektare. Luasan tersebut naik di 2022 yang mencapai 120 hektare lahan tembakau, 2023 seluas 160 hektare, dan tahun ini sudah sekitar 280 hektare.
Peningkatan luas lahan tembakau tersebut, lanjut dia, karena beberapa faktor, di antaranya kemudahan pemasaran dan keuntungan yang menjanjikan sehingga minat petani untuk menanamnya juga tinggi.
"Dulu, pemasaran agak sulit. Sekarang, sudah ada kerja sama dengan perusahaan melalui pihak ketiga," katanya.
Hal itu juga didukung dengan harga jual di petani yang cukup bagus. Imron menyebut harga panen daun tembakau yang paling bawah mencapai Rp23 ribu per kilogram, sedangkan daun tembakau yang paling bagus bisa menembus hingga Rp52 ribu per kilogram.
Adapun luasan tanam tembakau yang mencapai 280 hektare tersebut tersebar di sejumlah daerah, di antaranya di Kecamatan Pilangkenceng, Balerejo, Mejayan, Saradan, Gemarang, Kare, Dagangan, dan Dolopo.