Madiun (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun meminta petani tembakau di wilayah setempat untuk menunda masa tanam komoditas tersebut karena adanya potensi gangguan akibat kemarau basah.
Kepala Dispertan Kabupaten Madiun Sumanto di Madiun, Selasa, mengatakan, pihaknya mengimbau petani tidak tergesa-gesa memulai tanam tembakau guna menghindari kerugian karena hujan yang masing sering terjadi meski seharusnya sudah masuk musim kemarau.
"Kami sarankan petani tembakau untuk menunda dulu. Kalau dipaksakan tanam saat ini, risikonya tinggi. Tanaman bisa mudah busuk dan tidak berkembang," ujar Sumanto.
Menurut dia, dispertan setempat terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan pendampingan teknis bagi petani agar masa tanam tembakau tidak berujung kerugian.
Ia menjelaskan bahwa tanaman tembakau untuk tumbuh maksimal membutuhkan banyak sinar matahari. Kualitas tanaman tembakau sangat ditentukan oleh tingkat kelembapan. Tanaman yang terlalu sering terkena air hujan rentan rusak dan gagal panen.
"Jika tanaman tergenang air hujan, maka daunnya bisa keriting, gampang layu, dan kualitasnya turun. Akibatnya susah dijual dan merugi," kata dia.
Untuk itu, ia mengimbau petani tembakau untuk bersabar sambil terus memantau perkembangan iklim melalui kanal resmi, seperti BMKG sebagai panduan.
Sesuai data, total lahan tanam tembakau di Kabupaten Madiun per 2024 mencapai 280 hektare. Luas tanam tembakau itu terus bertambah sejak 2021 yang awalnya hanya 65 hektare.
Kemudian luas tanam tembakau di 2022 terus naik hingga mencapai 120 hektare dan tahun 2023 seluas 160 hektare.
Peningkatan luas lahan tembakau tersebut, lanjut dia, karena beberapa faktor, di antaranya kemudahan pemasaran dan keuntungan yang menjanjikan sehingga minat petani untuk menanam juga tinggi.
Peningkatan itu juga didukung dengan harga jual di petani yang cukup bagus. Yakni, daun tembakau yang paling bagus bisa menembus hingga Rp52 ribu per kilogram.
Adapun area tanam tembakau yang mencapai 280 hektare tersebut tersebar di sejumlah daerah, di antaranya di Kecamatan Pilangkenceng, Balerejo, Saradan, Gemarang, Kare, dan Dagangan.
Dispertan minta petani tembakau Madiun tunda masa tanam saat kemarau basah
Selasa, 10 Juni 2025 22:30 WIB

Ilustrasi - Petani tembakau di Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jatim sedang beraktivitas. ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Madiun