Surabaya (ANTARA) -
Penggalan lirik lagu ciptaan penyanyi Indonesia itu menggambarkan bahwa semua manusia itu kuat, tanpa ada perbedaan, karena semua itu berasal dari jiwa setiap insan yang tidak ingin kalah.
Bahkan, lagu tersebut menjadi penutup dalam kegiatan pelepasan atlet paralimpik yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberikan suntikan semangat para insan olahraga yang akan bertanding di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII 2024 Solo.
Segala upaya pemerintah provinsi untuk memberikan hak yang setara kepada seluruh atlet yang berjuang mengharumkan nama Jawa Timur di ajang pesta olahraga terbesar di Indonesia, baik dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun Peparnas.
Hak untuk memperoleh fasilitas, pembinaan, bahkan bonus yang sama jika meraih medali, juga dipenuhi oleh Pemprov Jatim dalam segala ajang olahraga.
Bahkan, tahapan-tahapan seleksi sebagai ajang menuju Peparnas XVII 2024 juga turut dilakukan oleh pemprov, yakni melalui Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jatim yang kali kedua ini digelar pada Juni 2024.
Tentu, perhatian Pemprov Jatim dalam upaya mewujudkan kesetaraan berolahraga bagi penyandang disabilitas mengacu pada Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, khususnya pasal 31, yang menyatakan pembinaan dan pengembangan olahraga penyandang disabilitas dilaksanakan dan diarahkan sebagai upaya mewujudkan kesetaraan berolahraga untuk meningkatkan rasa percaya diri, kesehatan, kebugaran, dan prestasi olahraga.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menyebutkan bahwa masyarakat disabilitas memiliki hak keolahragaan, salah satunya memperoleh pengarahan, dukungan, bimbingan, pembinaan dan pengembangan dalam keolahragaan.
Contohnya, jika atlet Jatim yang bertanding dalam PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara mendapat fasilitas pendamping atau bapak asuh yang ditugaskan langsung oleh Pemprov Jatim melalui organisasi perangkat daerah (OPD). Begitu juga para atlet paralimpik yang berlaga di Peparnas XVII Solo.
Pemprov menghadirkan pendamping atau bapak asuh itu untuk memberikan suntikan semangat kepada para atlet yang berlaga di Peparnas 2024 dengan harapan agar mampu menampilkan prestasi terbaiknya.
Pemprov Jatim juga menekankan agar seluruh bapak asuh tersebut bisa memberi motivasi yang dapat membuahkan prestasi serta mengharumkan nama Jawa Timur di kancah nasional.
Pada Peparnas XVI Papua, Jawa Timur bisa meraih 12 emas, 22 perak, 13 perunggu dan berakhir di posisi 10 klasemen perolehan medali. Catatan tersebut tentu ingin dipecahkan oleh seluruh insan para-atlet Jawa Timur.
Saat di Papua, medali terbanyak disumbangkan oleh atlet para-atletik dengan lima emas, lima perak dan tiga perunggu. Saat ini, hingga 9 Oktober 2024, para-atlet dari cabang olahraga tersebut telah mengoleksi empat emas dan tiga perak.
Perolehan medali para-atlet Jatim lainnya dari cabang olahraga para-renang dengan raihan satu medali emas, dua perak dan satu perunggu. Total, Jatim meraih lima emas, lima perak dan satu perunggu dan bercokol di posisi delapan klasemen perolehan medali sementara Peparnas XVII 2024.
Pemprov Jatim optimistis seluruh para-atlet Jatim yang berlaga di Peparnas XVII 2024 bisa mewujudkan target untuk menjadi yang lebih baik lagi saat berlaga di Solo, yakni minimal mendapat 12 medali emas, bahkan lebih.
Jatim sendiri, memberangkatkan 83 para-atlet yang berlaga di 12 cabang olahraga, yakni angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, taekwondo, renang, tenis meja, dan voli duduk.
Selain itu, ada juga 23 pelatih, 10 manajer, 9 tenaga pendukung, dan 13 ofisial pelatih yang berangkat untuk Peparnas di Solo, sehingga total keseluruhan ada 138 orang.
Bonus setara PON
Mengusung kesetaraan, Pemrov Jatim juga akan memberikan bonus yang sama kepada para-atlet yang berlaga di Peparnas XVII 2024 dengan atlet peraih medali yang bertanding di PON XXI 2024.
Jika melihat dari perolehan bonus apresiasi pada PON XX Papua, seluruh atlet peraih medali masing-masing mendapat Rp250 juta untuk emas, lalu Rp110 juta perak dan Rp50 juta untuk medali perunggu.
Tentunya, bonus tersebut tidak bisa dibandingkan dengan jerih payah seluruh atlet yang berlaga untuk membawa nama Jawa Timur dalam berbagai ajang perlombaan, namun hal itu merupakan bentuk apresiasi dari Pemprov Jatim untuk seluruh pahlawan olahraga di daerah tersebut.
Terpenuhinya fasilitas
Pemprov menekankan akan menambah dan memenuhi fasilitas yang dapat menunjang seluruh prestasi para-atlet, khususnya setelah ajang Peparnas XVII 2024.
Seperti halnya fasilitas khusus bagi cabang olahraga basket kursi roda atau lainnya yang saat ini belum bisa diikuti oleh Jatim di Peparnas XVII 2024.
Harapannya hal tersebut bisa terwujud sebelum penyelenggaraan Peparnas XVIII yang akan berlangsung empat tahun mendatang.
Saat ini, total ada 20 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Peparnas XVII 2024. Cabang olahraga tersebut, antara lain para panahan, para atletik, para bulu tangkis, boccia, para catur, para balap sepeda, sepak bola CP (cerebral palsy), para tenis meja.
Lalu ada Judo tunanetra, para angkat berat, para menembak, para renang, para taekwondo, voli duduk, tenpin bowling, anggar kursi roda dan tenis kursi roda. Dua cabor lain, para e-sport dan basket kursi roda berstatus ekshibisi.
Semua fasilitas, baik fisik maupun pendampingan secara spirit untuk membangun motivasi bagi atlet disabilitas itu menunjukkan hadirnya negara untuk melayani dan memfasilitasi warga meraih prestasi.