Madura Raya (ANTARA) - Dinas Perhubungan dan Polres Bangkalan, Jawa Timur, memperketat pengawasan di pintu masuk Jembatan Suramadu, menyusul adanya kasus pelemparan bus Trans Jatim Koridor V, rute Bangkalan-Surabaya pada 6 Oktober 2024.
"Ini untuk mengantisipasi kejadian lanjutan, dan sekaligus sebagai upaya menciptakan rasa aman kepada penumpang," kata Kepala Dishub Pemkab Bangkalan Ahmad Roniun Hamid di Bangkalan, Selasa.
Bus Trans Jatim Koridor V Surabaya-Bangkalan mendapat aksi vandalisme pelemparan batu oleh oknum tak dikenal saat melintas di Jalan Akses Jembatan Suramadu sisi Madura, di Desa Sukolilo, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Ahad (6/10) sekitar pukul 07.21 WIB.
Kala itu, Bus Trans Jatim dengan kode 506 tersebut melaju di jalan akses Jembatan Suramadu,
Tiba-tiba ada oknum pelaku melempar batu ke arah jendela bus sisi kiri dan membuat para penumpang di dalam bus itu kaget.
"Berdasarkan pengecekan kamera pengawas, si pelempar ini berada dekat pintu masuk Jembatan Suramadu dari arah Bangkalan," kata Hamid.
Selain meningkatkan pengawasan, petugas gabungan dari Pemkab dan Polres Bangkalan juga memberikan arahan kepada penumpang agar tetap tenang dan tidak was-was, karena petugas mulai memperketat pengawasan.
"Kami juga mengimbau kepada para penumpang agar hendaknya segera merekam dengan kamera telepon seluler yang mereka bawa, apabila aksi tidak terpuji itu terjadi lagi," kata Kanit Keamanan dan Keselamatan Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan Ipda Aditiyo Puji Ardani.
Penjabat Bupati Bangkalan Arief M Edie meyakini, kasus vandalisme itu dilakukan oleh oknum yang tidak suka Bangkalan berkembang.
"Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut, dan oleh karena itu, pihak-pihak terkait kami minta untuk mengusut tuntas kasus ini," ujar Arief.
Bus Tran Jatim koridor V rute Bangkalan-Surabaya ini mulai dioperasikan pada 30 November 2024 oleh Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono.
Bus yang diberi nama Cakraningrat ini merupakan wujud nyata Pemprov Jatim mengimplementasikan Nawa Bhakti Satya keempat, yakni Jatim Akses.
Selain untuk mempermudah akses transportasi bagi warga Bangkalan dan Surabaya, pengoperasian bus Trans Jatrim ini juga untuk mengurai kemacetan, mengurangi angka kecelakaan, menurunkan gas emisi buang atau pemanasan global serta mengurangi pemakaian volume kendaraan.
Tujuan lain untuk membantu ekonomi masyarakat dengan tarif yang sangat murah, yakni untuk penumpang umum Rp5.000, sedangkan pelajar, mahasiswa, dan santri hanya Rp2.500.*