Ratusan Unggas Peternak Mati Misterius
Kamis, 23 Februari 2012 18:07 WIB
Blitar - Ratusan unggas milik peternak ayam di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, mati misterius, dan saat ini pemerintah kabupaten setempat sedang menurunkan tim menyelidiki penyebab kematian ternak itu.
"Kami akan turunkan tim ke lokasi temuan. Kami akan cek dulu penyebab kematiannya, baru nanti akan melakukan tindakan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Blitar, Joni Setiawan, di Blitar, Kamis.
Ratusan ayam milik para peternak mati dengan misterius. Di leher ayam-ayam tersebut ditemukan bekas gigitan yang cukup dalam, bahkan lehernya nyaris putus. Darah dari ayam-ayam tersebut terlihat habis, namun daging dari unggas itu dibiarkan saja alias tidak ada yang dimakan.
Sejumlah pemilik ayam yang ternaknya mati menduga, ayam mereka dimangsa binatang buas. Namun, mereka juga merasa aneh, karena di sekitar lokasi kandang sudah dipasang perangkap dan kandang yang cukup kuat, untuk diterobos hewan buas.
Moh Rifai (50), salah seorang peternak ayam yang ternaknya menjadi korban mengaku cukup terkejut saat akan memberi pakan pada ternaknya. Ia tidak menyangka, jika ayamnya mati dengan jumlah yang cukup banyak. Ia menghitung ada lebih dari 150 ekor ayam yang mati misterius.
Ia tambah terkejut, karena di sekitar kandang ayamnya tidak ditemukan banyak darah berceceran. Ia menduga, yang membunuh unggasnya itu juga meminum darah unggasnya, hingga habis.
"Ayam-ayam itu mati. Ada bekas gigitan di lehernya, tapi dagingnya dibiarkan saja," katanya mengungkapkan.
Sebelum mengetahui kejadian itu, kata dia, ia sempat mendengar ayam-ayam yang di kandangnya ramai. Namun, ia membiarkan saja dan menduga ayamnya hanya kelaparan, hingga akhirnya terungkap ada kejadian tragis ini.
Ia sempat menyelidiki di lokasi kandang terdapat sejumlah tapak kaki hewan. Namun, semua tidak jelas dari jenis hewan apa tapak kaki tersebut. Selain itu, sejumlah pipa tempat menampung makanan dan minuman dari unggasnya juga terlihat berlubang. Ia menduga, hewan buas itu menggerogoti pipa tersebut, lalu membunuh unggasnya dengan sadis.
Akibat kejadian itu, Rifai mengaku menderita kerugian yang cukup besar, hingga jutaan rupiah. Sejumlah peternak lainnya juga mengaku khawatir, unggas mereka menjadi korban keganasan hewan itu selanjutnya.
Para peternak saat ini menggalakkan jaga malam dan memberi pengaman di sekitar lokasi kandang, berharap ada kejadian yang menimpa unggas milik Rifai juga tidak menimpa mereka. (*)