Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan pesan guyub rukun saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Muslimat NU Surabaya di Jalan Sidonipah, Jawa Timur, Minggu.
Eri Cahyadi turut hadir bersama istrinya, Rini Indriyani di tengah ratusan jemaah Muslimat NU Surabaya.
"Jadi bukan hanya dishalawati dan diperingati, tapi bagaimana beliau (Nabi Muhammad SAW) menjadi suri tauladan hidup kita, dan bagaimana beliau ini menjadi contoh dalam kehidupan kita. Contoh yang paling sederhana adalah, Nabi itu pasti orangnya rendah hati dan tidak pernah sombong," kata Eri.
Dalam kegiatan ini, Eri Cahyadi bersama istrinya tidak hanya sekadar hadir untuk memperingati Maulid Nabi, akan tetapi juga sekaligus untuk menjalin silaturahim bersama jemaah Muslimat NU Surabaya dan warga.
Di acara ini, turut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Lilik Fadhilah dan puluhan PC Ranting Muslimat NU dan jemaah Muslimat NU.
Di kesempatan ini, Eri mengaku bangga melihat keguyuban warga dan para jemaah Muslimat NU Surabaya. Eri ingin, peringatan Maulid Nabi ini bukan hanya sekadar menjadi seremonial saja, akan tetapi juga dijadikan sebagai ajang untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW.
Ia juga mencontohkan cara kepemimpinan Nabi Muhammad yang tidak pernah sombong ketika terpilih sebagai panglima perang. Sosok kerendahan hati Nabi Muhammad ini lah yang ingin ia terapkan jika kembali memimpin Kota Surabaya ke depannya.
"Makannya di Surabaya juga begitu, kalau ada yang bilang (hebat) itu wali kotanya, itu salah. Karena, Surabaya ini dibangun dengan cinta, dan dibangun dengan kebersamaan. Tidak ada yang paling hebat dan paling pintar di Surabaya," kata Eri.
Menurutnya, Kota Surabaya bisa menjadi sejahtera bukan karena hanya keberhasilan dari pemimpinnya, akan tetapi juga keberhasilan para jemaah Muslimat NU hingga Kader Surabaya Hebat (KSH).
Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya penurunan angka stunting dari yang awalnya 28,5 persen tertinggi di Jawa Timur, kini menjadi 1,6 persen terendah se-Indonesia.
Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya penurunan angka stunting dari yang awalnya 28,5 persen tertinggi di Jawa Timur, kini menjadi 1,6 persen terendah se-Indonesia.
"Ini karena apa? Karena pergerakan Muslimat yang luar biasa, dan pergerakan Kader Surabaya Hebat yang luar biasa, serta (warga) guyub rukun dan saling membantu, akhirnya (stunting) turunnya banyak," ujarnya.
Maka dari itu, pasangan calon (paslon) wali kota nomor urut 1 ini berharap, warga bisa menjaga rasa guyub rukun ke depannya.
Agar warga semakin guyub, ia menyebutkan, jika terpilih kembali sebagai sebagai wali kota, akan melanjutkan secara masif program Kampung Madani dan Kampung Pancasila. Tujuan program ini salah satunya adalah, untuk mewujudkan rasa guyub rukun dan kesejahteraan warga di Kota Surabaya.
Agar warga semakin guyub, ia menyebutkan, jika terpilih kembali sebagai sebagai wali kota, akan melanjutkan secara masif program Kampung Madani dan Kampung Pancasila. Tujuan program ini salah satunya adalah, untuk mewujudkan rasa guyub rukun dan kesejahteraan warga di Kota Surabaya.
"Insya Allah dengan Kampung Madani dan pergerakan Muslimat, maka kita bisa menggerakkan Ahlussunnah wal Jamaah, Insya Allah kampung dan kotanya menjadi baldatun tayyibatun warrabbbun ghafur," katanya.