Banyuwangi (ANTARA) - Seribuan warga Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan atraksi tari kolosal sebagai bentuk menjunjung tinggi seni budaya di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
Pertunjukan tari kolosal digelar di Lapangan Desa Yosomulyo pada Minggu sore ini diikuti seribuan penari yang semuanya adalah warga lokal desa setempat, mulai anak-anak hingga orang tua.
"Kegiatan ini adalah bukti semangat gotong royong masyarakat dalam memajukan kebudayaan daerah," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri kegiatan tari kolosal.
Para penari membawakan Tari Cahkilan dan Janthilan yang menggambarkan kerukunan warga desa di antara perbedaan antarwarga.
Menurut Bupati Ipuk, membangun desa tidak hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga membangun budaya dan manusianya.
"Warga Desa Yosomulyo menari membuat saya bangga dan menghilangkan kekhawatiran kita bersama akan tergerusnya budaya daerah," katanya.
Ipuk menegaskan kegiatan tari kolosal di desa tersebut menjadi bukti bahwa warga Banyuwangi akan senantiasa menjunjung tinggi seni budaya daerah dan selalu bangga serta siap melestarikan budaya daerahnya.
"Luar biasa, seluruh warga desa guyub dan gotong royong dalam budaya Banyuwangi. Dampaknya juga dirasakan oleh UMKM, pelaku seni dan lainnya. Kami berharap semangat ini bisa dicontoh oleh desa-desa lain," tuturnya.
Kepala Desa Yosomulyo Joko Utomo Kurniawan mengemukakan acara tersebut mengusung tema "Yosomulyo Menari" adalah "Desaku Berbeda Tapi Mesra", para penari dikisahkan sebagai warga yang dihadapkan perbedaan ras, suku, dan agama.
Ada pula barong yang digambarkan sebagai hama pertanian yang harus dihadapi oleh warga. Fragmen tersebut kemudian ditutup dengan penari yang berjejer di tengah, menandakan kerukunan warga Desa Yosomulyo yang tak runtuh walau diterpa masalah.
"'Yosomulyo Menari' diikuti oleh perwakilan seluruh dusun di Desa Yosomulyo, mereka dilatih oleh 100 mentor yang disiapkan oleh pemerintahan desa. Di balik latihan bersama ini adalah cara kami untuk merajut kerukunan warga desa," kata Joko.