Kediri (ANTARA) - Kementerian Perhubungan memberikan penghargaan Wahana Tata Nugraha untuk Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, karena dinilai baik dalam penilaian kinerja penyelenggara sistem transportasi perkotaan.
Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri, Minggu, mengaku bersyukur Pemerintah Kota Kediri kembali meraih penghargaan WTN. Penghargaan ini diterima karena sinergi yang baik dengan seluruh yang terkait.
"Alhamdulillah, Kota Kediri kembali meraih penghargaan. Tentu ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dari seluruh pihak, serta program-program inovasi di bidang transportasi yang dibuat untuk memudahkan masyarakat," katanya.
Kota Kediri meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024 kategori Kota Sedang. Penghargaan Wahana Tata Nugraha berupa sertifikat dan piala yang diterima oleh Pj Wali Kota Kediri Zanariah. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Jakarta.
Penghargaan ini diraih oleh Kota Kediri, karena dinilai baik dalam penilaian kinerja penyelenggara sistem transportasi perkotaan.
Adapun indikator penilaian, di antaranya indikator transportasi, yaitu pada bidang lalu lintas, bidang angkutan jalan, bidang layanan sarana dan prasarana transportasi, serta pendukung lainnya, seperti program perencanaan dan penganggaran bidang transportasi dengan hasil paling baik.
Dalam kurun 11 tahun terakhir, Pemerintah Kota Kediri tercatat lima kali meraih penghargaan tersebut. Di tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015 meraih piala WTN kategori lalu lintas. Lalu, tahun 2016 meraih WTN Wiratama dan tahun 2019 meraih piala WTN.
Zanariah menjelaskan keberhasilan ini tak lepas dari inovasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Kediri dalam bidang transportasi, seperti Bus Satria yang diprioritaskan untuk masyarakat guna menjaga keberlangsungan ketersediaan transportasi umum di Kota Kediri.
Selain itu, ada program bus sekolah gratis. Adanya penyediaan sarana berupa armada yang inklusif dan ramah difabel, prasarana pendukung perhubungan dengan ketersediaan halte yang ramah bagi penyandang difabel dan tunanetra.
Ada pula pelintasan sebidang, ATCS, Aplikasi Traker, serta inovasi pendanaan dalam alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dalam sektor transportasi.
Ia menambahkan Kota Kediri merupakan kota berkelanjutan bidang akses dan mobilitas. Program-program yang dibuat memudahkan masyarakat untuk aksesibilitas dan mobilitas.
"Di Kota Kediri ini padat, karena menjadi hub bagi daerah sekitar. Kami buat program yang memudahkan masyarakat, salah satunya melalui transportasi yang kita punya. Ini penting untuk wilayah perkotaan," kata Zanariah.