Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendorong agar mahasiswa terus mengasah dan meningkatkan kemampuan dan kompetensi sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja yang saat ini serba digital.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan di era teknologi kian maju menjadi tantangan tersendiri dan beberapa pekerjaan diprediksi bahkan mulai digantikan oleh robot atau kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) yang dapat bekerja lebih cepat dan mengurangi kesalahan.
"Maka ini adalah tantangan bagi anak muda seperti kalian, selain ilmu pengetahuan yang didapat di kampus, kalian juga harus membekali diri dengan soft skill dan kompetensi yang tidak dapat dilakukan oleh robot/teknologi. Gali terus potensi diri dan terus meng-upgrade diri," katanya saat menghadiri penutupan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) Stikes Banyuwangi, Sabtu.
Bupati Ipuk mengungkapkan ada beberapa kemampuan yang harus dipersiapkan oleh generasi muda agar tak mudah tergantikan oleh mesin atau robot. Robot tidak dapat mengerjakan pekerjaan terkait pembuatan keputusan, penalaran dan komunikasi.
Ia juga mendorong agar para mahasiswa melatih kreativitas dan analytical thinking, dan dalam studi disebutkan peran analytical thinking, kreativitas dan fleksibilitas merupakan keterampilan yang dibutuhkan setidaknya dalam lima tahun ke depan.
"Ikut dan banyak terlibat di organisasi, baik di kampus maupun masyarakat. Ikut juga berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi. Di Banyuwangi terdapat banyak pelatihan dan kursus yang disediakan. Seringlah berinteraksi dengan berbagai kalangan untuk memperluas wawasan," kata Ipuk berpesan.
Bupati menambahkan, ada satu hal yang tak kalah pentingnya yakni keterampilan teknologi.
"Digital upskilling sangat perlu dilakukan agar mampu bersaing di dunia kerja serba digital di masa depan," kata Ipuk.*