Washington (ANTARA/Xinhua-OANA) - Dalam satu tahun saja, lebih dari 4.500 anak di Amerika Serikat dirawat di rumah sakit akibat penyiksaan, dan 300 di antara mereka meninggal akibat luka mereka, kata beberapa peneliti dari Yale School of Medicine, Senin (6/2). Di dalam studi baru yang disiarkan di Pediatrics, edisi "daring" (dalam jaringan), para peneliti itu menggunakan Kids' Inpatient Database 2006 untuk memperkirakan peristiwa dirawatnya anak-anak itu akibat penyiksaan fisik di kalangan anak yang berusia kurang dari 18 tahun. Para peneliti tersebut dipimpin oleh John Leventhal, Profesor bidang Ilmu Kesehatan anak dan Direktur Medis di Child Abuse and Child Abuse Prevention Programs di Yale-New Haven Children's Hospital. Mereka mendapati 4.569 anak dirawat di rumah sakit AS pada 2006 akibat penyiksaan serius; 300 anak itu meninggal. Anak-anak yang berada pada tahun pertama kehidupan mereka menghadapi risiko paling tinggi untuk dirawat di rumah sakit, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa. Mereka berjumlah 58,2 persen dari 100.000 anak dalam kelompok usia tersebut. Penyiksaan serius didefinisikan sebagai setiap anak yang dirawat di rumah sakit dengan luka yang diberi catatan sebagai penyiksaan. Anak-anak seperti itu meliputi anak yang berusia tiga bulan dengan banyak luka memar akibat penyiksaan dan anak yang berumur tiga bulan dengan trauma kepala akibat penyiksaan sehingga mengancam jiwanya. Definisi tersebut tak mencakup anak-anak yang dirawat dengan dugaan luka dan akhirnya didiagnosis sebagai mengalami luka bukan karena penyiksaan. "Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan angka sindroma kematian tiba-tiba pada bayi --sebanyak 50 per 100.000 kelahiran-- dan itu mengejutkan," kata Leventhal. Ia juga menyatakan anak-anak yang tercakup oleh Medicaid memiliki angka penyiksaan serius, sebanyak enam kali lebih banyak dibandingkan dengan anak yang tak tercakup oleh Medicaid. "Ini berbicara tentang pentingnya kemiskinan sebagai faktor resiko penyiksaan serius," katanya. Biaya perkiraan nasional bagi perawatan akibat luka penyiksaan serius ialah 73,8 juta dolar AS. "Data ini mestinya bermanfaat dalam mengkaji kecenderungan selama masa tertentu dan dalam mengkaji dampak dari program pencegahan berjangkauan luas," kata Leventhal.(*)
Berita Terkait
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
Wagub Jatim: ANTARA berkontribusi cerdaskan masyarakat
16 Desember 2025 15:35
