Pemprov Jatim (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengaku optimistis atlet kontingen Jatim dapat membawa pulang gelar juara umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara pada 9-20 September mendatang.
Lebih lanjut, Adhy menyebut kalau selama persiapan pemerintah daerah bersama Forkopimda kompak mendukung atlet Jawa Timur dalam pelatihan panjangnya. Semua OPD Pemprov Jatim juga ikut memberikan pendampingan.
"Nah, kali ini kita punya strategi dan teknik. Di samping itu, kita juga memberikan kesempatan kepada seluruh perangkat daerah untuk bisa membantu selama proses latihan dan untuk bisa memberikan motivasi, masukan, juga mengatasi kendala-kendala," katanya.
Bagi mereka yang memenangkan medali, Pj Gubernur memastikan sudah ada bonus yang disiapkan olehnya. Ia menyebut Pemprov Jatim telah menganggarkannya secara khusus.
"Nanti kita lihat hadiahnya setelah PON. Sejauh ini Jawa Timur tidak kekurangan memberikan untuk atlet. Di antara provinsi lain, kita termasuk yang tertinggi. Kita akan menggalang juga dari masyarakat yang bersimpati. Pokoknya kita bersama-sama mendukung atlet-atlet kita," katanya.
Dalam PON Aceh-Sumut ini ada 884 atlet dan 291 ofisial yang berangkat mewakili Jawa Timur. Dari 67 cabang olahraga yang dipertandingkan, Jawa Timur mengikuti 63 di antaranya.
Sementara itu, Ketua KONI Jawa Timur M. Nabil mengatakan bahwa PON kali ini merupakan peluang besar bagi provinsi itu untuk membawa pulang sebanyak mungkin gelar juara. Mengingat, banyak cabor unggulan daerah yang digelar.
"Cabor yang dipertandingkan sekarang ini adalah lumbung emas kita. Seperti golf, bowling, tenis meja, dan dansa. Secara hitungan, kita dan kompetitor kita hampir sama. Apapun bisa terjadi di lapangan, tapi harapan kita bisa menjadi juara," katanya.
Lebih lanjut, para atlet juga dibekali Jamsostek BPJS Ketenagakerjaan oleh Pj. Gubernur Adhy. Menurut Nabil, hal ini merupakan hal krusial yang memang menjadi hak mereka.
"Ini kewajiban kita untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan atlet-atlet kita. Itu akan membuat bukan hanya atlet, tapi orang tuanya juga tenang. Selama ini kalau cedera dan sakit, memang sudah menjadi tanggungjawab kami. Tapi sekarang kan lebih jelas dan lebih aman," katanya.