Bojonegoro -Alokasi anggaran pengembangan tembakau di Bojonegoro pada musim tanam 2012 dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBH CHT) turun menjadi Rp12,395 miliar lebih, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp13 miliar lebih. Kepala Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Achmad Djupari, didamping Kabid Usaha Perkebunan, Khoirul Insan, Rabu mengatakan, turunnya anggaran dari DBH CHT pada musim tanam 2012 itu, tidak menganggu program pengembangan tembakau. Pertimbangannya, lanjutnya, produksi maupun kualitas tanaman tembakau pada musim panen 2011 lalu cukup bagus, sehingga memberikan keuntungan kepada petani."Tujuan alokasi anggaran dari DBH CHT, secara umum untuk penguatan modal bagi petani dan pengusaha tembakau," katanya, menjelaskan. Oleh karena itu, Djupari, tidak mempermasalahkan turunnya anggaran dalam pengembangan tembakau pada musim tanam 2012 itu. "Sebab, kondisi para petani tembakau semakin kuat, dengan berhasilnya panen tembakau musim panen tahun lalu," ucapnya, menegaskan. Ia menjelaskan, alokasi anggaran sebesar Rp12,395 miliar itu, di antaranya sebesar Rp10,408 miliar lebih pengelolaannya ditangani Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA), dan hanya sebesar Rp1,986 miliar yang dikelola Dishutbun. Direncanakan, alokasi anggaran yang dikelola Dishutbun di antaranya dimanfaatkan kegiatan pelatihan bagi petani tembakau, dan pemberian bantuan peralatan sarana produksi tembakau di sentra penghasil tembakau sebesar Rp888 juta lebih. Sedangkan untuk kegiatan bimbingan kelompok dan sosialisasi petani tembakau, termasuk pengadaan alat perajang di alokasikan Rp242,585 juta.(*)
Alokasi Anggaran Pengembangan embakau Bojonegoro Turun
Rabu, 25 Januari 2012 14:03 WIB