Bojonegoro Alokasikan Dana Tembakau Rp33,9 Miliar

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro memperhitungkan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) di dalam APBD 2012 yang mencapai Rp33,9 miliar, di mana pemanfaatannya dialokasikan melalui 12 satuan perangkat kerja daerah (SKPD). "Pemanfaatannya semua dana DBH CHT untuk pengembangan pertembakauan dan pelayanan kesehatan dari dampak yang ditimbulkan dari tembakau," kata Kepala Dinas Pendapaan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Bojonegoro, Herry Sudjarwo, Selasa. Ia menjelaskan, DBH CHT sebesar Rp33,9 miliar, diperhitungkan berdasarkan perolehan dana DBH CHT pada 2012 sekitar Rp18 miliar, ditambah DBH CHT tahun lalu sekitar Rp5 miliar yang belum disalurkan. Selain itu, ditambah dengan pengembalian DBH CHT yang sudah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti dana pinjaman bagi pengusaha dan petani tembakau di Bojonegoro. "Semua DBH CHT baik yang belum kita peroleh pada 2012 maupun dari sisa tahun lalu yang belum diterima dan pengembalian DBH CHT, bisa mencapai Rp33,9 miliar lebih," ucapnya, mengungkapkan. Menurut dia, pemanfaatannya terbesar pada Dinas Perhutanan dan Kehutanan (Dishutbun) yang memperoleh alokasi sebesar Rp12,395 miliar. Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Pedagangan Rp2,165 miliar, Disnakertransos Rp783 juta, Dinas Kesehatan Rp590 juta, Dinas Kominfo Rp150 juta, Dinas Peternakan dan Perikanan Rp5,793 miliar, Badan Lingkungan Hidup Rp185 juta dan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Rp9,481 miliar. Lainnya, RSUD Padangan Rp1,168 miliar, RSUD Sumberrejo Rp1,075 miliar, Bagian Administrasi Perekonomian Rp120 juta dan terkecil Satpol PP Rp24,9 juta. "Alokasi di Satpol PP, pemanfaatannya untuk penertiban cukai rokok ilegal," kata Sekretaris Kabupaten Bojonegoro, Soehadi Moelyono, menambahkan. Menurut Herry, perolehan DBH CHT Bojonegoro ada kecenderungan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan tersebut terjadi, karena dampak yang ditimbulkan dari industri pertembakauan di Bojonegoro. Ia mencontohkan, pada 2011 harga dan kualitas tembakau di Bojonegoro semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat di berbagai bidang.(*)