Jakarta (ANTARA) - Timnas bola voli putri Indonesia menelan kekalahan keenam berturut-turut setelah takluk dari Filipina 2-3 (25-20, 20-25, 25-16, 20-25,10-15) pada pertandingan ketiga putaran kedua SEA V League 2024 di Chachai Hall, Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu.
Dengan kekalahan tersebut, maka timnas voli putri Indonesia tidak pernah menang selama SEA V League 2024 dan berada di dasar klasemen.
Pelatih timnas voli Indonesia Chamnan Dokmai menilai, sebenarnya performa pemain Indonesia sudah membaik dibandingkan saat bermain SEA V League di Vietnam pekan lalu.
“Namun, saya melihat ada kurang percaya diri pada pemain. Ada perasaan takut, padahal mereka bisa sebenarnya," ujar Chamnan Dokmai.
Pelatih yang sebelumnya memperkuat Jakarta Electric PLN tersebut mengatakan seharusnya para pemain Indonesia ke depan harus lebih sering mengikuti turnamen internasional untuk menambah jam terbang.
"Pemain Indonesia harus lebih sering mengikuti kompetisi internasional sehingga bisa percaya diri. Kompetisi di dalam negeri dan luar negeri sangat berbeda, dari atmosfer penonton atau pertandingan,” kata pelatih asal Thailand ini.
Chamnan menilai timnya kurang bagus dalam receive sehingga toser Tisya Amalia sulit melakukan variasi serangan. Dengan kurang variasi, maka serangan mudah dibaca lawan.
Pemain Indonesia lainnya, Maradanti Namira Tegariana yang diberi kepercayaan turun dari set pertama menggantikan Myrasuci tampil cukup bagus. Pemain yang baru lulus SMA ini beberapa kali mampu mengeblok dan mencetak poin.
“Senang rasanya tampil penuh. Ini pengalaman berharga bagi saya. Sayangnya, kami kalah. Semoga kami tampil baik di kompetisi lain nanti,” kata pemain asal Sleman, DIY tersebut.
Harapan Indonesia untuk memetik kemenangan perdana di SEA V League cukup terbuka ketika sudah unggul 2-1 atas Filipina. Namun, ternyata Filipina mampu menyamakan kedudukan 2-2 di set keempat.
Pada penentuan, Indonesia terus tertinggal dalam pengumpulan poin. Saat tertinggal itu, Chamnan menurunkan pemain muda, Junadia Santi, menggantikan Arsela Nuari. Pemain berumur 17 tahun ini tampil menawan dengan smes-smesnya. Sayangnya, pemain asal Labuhanbatu, Sumatera Utara, ini lemah di receive, sehingga dicecar servis lawan.(*)