Bojonegoro - Kerugian banjir Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, diperkirakan mencapai Rp5 miliar lebih, akibat rusaknya areal tanaman padi seluas 1.719 hektare di 32 desa yang tersebar di lima kecamatan di wilayah setempat. "Kerugian tanaman padi, kami perhitungkan rata-rata sekitar Rp3,7 juta per hektare, " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, Selasa. Ia menjelaskan, dari tanaman padi seluas 1.719 hektare itu, 1.347 hektare di antaranya tanaman padi berusia satu sampai dua bulan dan mengalami rusak berat. Bahkan diperkirakan gagal panen, jika tanaman tersebut lama terendam air banjir. "Kerugian akibat banjir baru atas tanaman padi, belum termasuk kerugian rusaknya prasarana dan sarana umum, termasuk rusaknya pemukiman warga, " jelasnya. Berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD, areal tanaman padi seluas 1.719 hektare itu berada di 32 desa di Kecamatan Balen, Kapas, Kanor, Baureno dan Trucuk. Selain merendam tanaman padi, banjir luapan sungai terpanjang di Jawa, dilaporkan juga merendam ratusan pemukiman warga di wilayah setempat. Di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, dilaporkan rumah milik Nitimardjo, Joni dan Widji terancam longsor, akibat meluapnya Bengawan Solo."Rumah warga itu berada di tepi Bengawan Solo dan tebing di daerah setempat longsor, " katanya, mengungkapkan. Luapan air banjir Bengawan Solo tersebut, antara lain mulai merendam pemukiman warga di Desa Prambatan, Kedungdowo, Kecamatan Balen, dan Desa Piyak, Kecamatan Kanor. Selain itu, pemukiman warga di Desa Ledowetan, Semanding, Kelurahan Jetak dan Ngroworejo, di Kecamatan Kota, juga mulai terendam air banjir dengan ketinggian berkisar 0,50 meter. Selain itu, SDN di Desa Pilanggede, Kedungdowo dan Sekaran, di Kecamatan Balen, terendam air banjir dengan ketinggian berkisar 0,50 meter. Dalam laporannya, Camat Kecamatan Kota, Sri Nurma Arifa menjelaskan, pihaknya mulai mempersiapkan posko penanganan korban banjir Bengawan Solo dengan mendirikan tenda pengungsian dan membentuk relawan. BPBD, menurut Kasiyanto masih memberlakukan siaga II, dalam menghadapi luapan banjir Bengawan Solo dengan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro, Selasa mencapai 14,49 meter pukul 15.00 WIB. Sedangkan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota Bojonegoro, ketinggian air 26,98 meter pukul 15.00 WIB. Ia menambahkan, kondisi air banjir di daerah hilir Bojonegoro, dalam beberapa jam ini stabil dan diperkirakan banjir masih akan berlangsung, karena tingginya curah hujan di daerah hulu Jateng dan hilir Jatim. "Kewaspadaan tetap kita lakukan, sebab air banjir Bengawan Solo tidak cepat surut, akibat pengaruh gelombang tinggi air laut, " katanya menjelaskan. (*)
Kerugian Banjir Di Bojonegoro Capai Rp5 Miliar
Selasa, 17 Januari 2012 16:35 WIB