Bojonegoro - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Agus Bachtiar, meminta masyarakat mewaspadai banjir bandang yang bisa ditimbulkan dari empat anak sungai Bengawan Solo. "Dengan kondisi sekarang, air Bengawan Solo dan anak sungainya penuh, berpotensi terjadi banjir bandang, kalau sewaktu-waktu terjadi hujan dengan intensitas tinggi," katanya, Senin. Ia menjelaskan, sebenarnya ada 10 anak sungai Bengawan Solo yang airnya bermuara di Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro. Namun, ada empat anak sungai yang berpotensi menimbulkan banjir bandang dengan skala besar yaitu Kali Kening di Tuban, Kali Gandong di Kecamatan Tambakrejo, Kali Soko di Kecamatan Temayang dan Kali Mengkuris di Kecamatan Sumberrejo. Banjir bandang, lanjutnya, bisa terjadi kalau di daerah hulu anak sungai tersebut, terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang airnya tidak bisa masuk ke sungai. "Yang jelas, dengan kondisi sekarang ini rawan terjadi banjir bandang, masyarakat harus tetap waspada," ucapnya, mengungkapkan. Ia menyebutkan, banjir bandang yang terjadi di Desa Mbobol, Kecamatan Sekar, Minggu (15/1) yang mengakibatkan sejumlah rumah di desa setempat roboh dan rusak, akibat meluapnya Kali Gandong. "Terjadinya banjir bandang Kali Gandong itu, di daerah hulunya," ucapnya, menambahkan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam menghadapi banjir di wilayah kerjanya, tidak hanya memantau ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim, tapi juga ketinggian air di daerah Hulu Jateng. Selain itu, pemantauan juga dilakukan di semua anak sungai Bengawan Solo yang juga memberikan konstrobusi banjir Bengawan Solo dan banjir bandang. "Pemantauan ketinggian air banjir kita lakukan menyeluruh, mulai Bengawan Solo di daerah hulu Jateng, hingga hilir, termasuk anak sungainya," paparnya. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto menyatakan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan, ada 79 desa yang tersebar di 17 kecamatan di Bojonegoro, berpotensi dilanda banjir bandang. Di antaranya, di sejumlah desa di di Kecamatan Sekar, Kasiman, Kapas, Balen, Baureno, Sumberrejo dan Kanor. Pemetaan banjir bandang itu, lanjutnya, mengacu kejadian banjir bandang yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, akibat anak sungai Bengawan Solo di wilayah setempat meluap. "Banjir bandang yang terjadi, juga karena faktor gundulnya hutan di wilayah Bojonegoro," ujarnya. Ia menambahkan, pihaknya menerjunkan tim untuk menyalurkan berbagai bantuan bagi korban banjir bandang dan angin puting beliung di Desa Mbobol, Kecamatan Sekar. Bantuan yang disalurkan, di antaranya, 25 paket sembako, dilengkapi paket "famili kid" (peralatan dapur dan sebagainya), juga tempat tidur. "Kami juga menyalurkan bantuan 20 paket sembako juga kebutuhan lainnya bagi korban banjir bandang di Mbobol, Kecamatan Sekar," kata Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro, Sukoha Widodo, menambahkan.(*)
UPT Bengawan Solo - Masyarakat Diminta Waspada Banjir Bandang
Senin, 16 Januari 2012 13:59 WIB