Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, Jawa Timur menerapkan autogate system yang menandakan era baru untuk mewujudkan pelabuhan yang bersih, modern, dan bebas pungutan liar di era digitalisasi.
"Penerapan sistem autogate itu merupakan program standar dari Kantor Pusat PT Pelabuhan Indonesia yang diimplementasikan secara serentak di 29 cabang pelabuhan," kata General Manager Pelindo Cabang Tanjung Tembaga Wahyu Wirawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Probolinggo, Sabtu.
Menurutnya Pelindo terus berkomitmen menghadirkan layanan jasa kepelabuhanan yang akuntable, transparan dan bebas pungli, sehingga upaya tersebut dilakukan melalui penerapan autogate system.
Baca juga: Gubernur Jatim komitmen tingkatkan layanan dan konektivitas transportasi laut
"Diharapkan seluruh cabang pelabuhan dapat segera mengikuti program autogate system tersebut," tuturnya.
Ia menjelaskan sistem itu diharapkan dapat membatasi dan meminimalisir pungutan liar, serta mengurangi akses pihak-pihak yang tidak berkepentingan di dalam pelabuhan, serta sistem itu juga akan mengubah pola pembayaran dari tunai menjadi non-tunai.
"Walaupun di awal penerapannya terdapat beberapa kendala, kami terus melakukan evaluasi dan perbaikan untuk memberikan pelayanan terbaik," katanya.
Wahyu berharap dengan diterapkan nya sistem tersebut, maka pelabuhan akan menjadi lebih ramah pengguna dan selaras dengan kemajuan era digitalisasi di Kota Probolinggo.
Sebagai pintu gerbang utama menuju wisata Gili Ketapang, lanjut dia, Pelabuhan Probolinggo itu dikunjungi banyak wisatawan dan masyarakat Pulau Gili setiap harinya, sehingga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan pengguna jasa pelabuhan menjadi kunci utama untuk kelancaran implementasi sistem ini.
"Dengan sistem autogate, Pelabuhan Tanjung Tembaga siap menyambut masa depan yang lebih transparan, akuntabel, dan bebas pungutan liar," ujarnya.