Pada kegiatan bimbingan, pengawasan, dan pengendalian di lapas yang terletak di Kelurahan Lowokwaru itu, Kadivpas Jatim memastikan bahwa alur kunjungan, mulai dari pendaftaran keluarga hingga pertemuan dengan warga binaan, berjalan sesuai standar operasional prosedur.
Tidak hanya itu, pelayanan optimal tanpa diskriminasi kepada seluruh keluarga yang membesuk juga menjadi fokus utama.
"Setiap keluarga memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan yang layak," ujar Kadivpas.
Selanjutnya, Kadivpas melakukan kontrol ke setiap blok di lapas. Dari blok maksimum keamanan hingga kamar tamping. "Di setiap blok, kami ingin memastikan keamanan dan kondisi yang layak bagi para warga binaan," katanya.
Selain aspek keamanan, Asep Sutandar juga meninjau berbagai sarana kegiatan yang disediakan bagi warga binaan.
Lapas Kelas I Malang memiliki beragam kegiatan pengembangan bakat, mulai dari barber shop, coffee shop, budidaya jamur, bengkel kendaraan bermotor, sketsa wajah dan lukisan, hingga pembuatan batik tulis. Bahkan, Lapas ini memiliki tiga grup musik yang memainkan genre pop, dangdut, dan reggae.
"Kami mengapresiasi seluruh jajaran Lapas Malang yang telah memberikan pembinaan dan fasilitas untuk mengembangkan bakat warga binaan. Ini adalah contoh yang baik dan harus diikuti oleh Lapas lain di Jawa Timur," ujarnya.
Dengan segala fasilitas dan pembinaan yang ada, diharapkan para warga binaan bisa mengembangkan potensi mereka sehingga siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang mumpuni.
Kegiatan Bintorwasdal ini berjalan dengan aman dan lancar, mencerminkan dedikasi Lapas Kelas I Malang dalam memberikan pelayanan terbaik dan memastikan pengembangan diri para warga binaan.
Asep Sutandar menutup kunjungan dengan pesan agar seluruh jajaran terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan demi menciptakan Lapas yang humanis dan berdaya guna.