Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) karena sukses menurunkan angka kasus stunting.
"Prestasi ini diharapkan bisa menjadi pemicu agar ke depan pemkab bisa berkinerja lebih baik lagi," kata Penjabat Bupati Bangkalan Arief M Edie di Bangkalan, Selasa.
Penghargaan yang diberikan pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Herganas) ke-31, beberapa hari lalu itu, diterima langsung oleh Penjabat Bupati Bangkalan.
Baca juga: Pemkab Bangkalan tebar 65 ribu bibit ikan jaga ekosistem sungai
Prevalensi angka stunting di Bangkalan hingga akhir 2022 terdata 26,2 persen, sedangkan pada 2023 turun menjadi 10,2 persen.
Hal itu, katanya, berarti selama periode tersebut telah terjadi penurunan angka stunting 16 persen. Pemerintah pusat menargetkan angka stunting 14 persen pada 2024. Pada 2023 angkat stunting 21,5 persen.
"Atas pencapaian itu, Pemerintah Kabupaten Bangkalan tidak hanya menerima penghargaan percepatan penurunan angka stunting dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), namun juga menjadikan Kabupaten Bangkalan berada di posisi ke-5 sebagai kabupaten dengan angka stunting terendah di Jawa Timur," katanya.
Penghargaan dari BKKBN diserahkan Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto kepada Penjabat Bupati Bangkalan Arief M Edie pada acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Merapi Grand Ballroom PRPP Jawa Tengah Jl Anjasmoro-Tawangsari, Semarang, Jawa Tengah.
Penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan, katanya, hasil kerja sama semua pihak karena dalam penurunan stunting harus melibatkan semua pihak. Sinergisitas dan komitmen semua pihak menjadi faktor utama dalam penurunan stunting.
"Saya sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada berbagai pihak, terutama pada Tim Penggerak PKK, kader-kader posyandu di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa yang telah memberikan edukasi, monitoring, dan menjalankan berbagai inovasi dalam menjalankan program kerjanya, terutama dalam menurunkan angka stunting," ujarnya.
Arief Edie berharap, penghargaan itu menjadi spirit bersama untuk terus menurunkan angka stunting di Bangkalan.
"Kami membangun komitmen untuk terus menurunkan angka stunting di Kabupaten Bangkalan. Target kami menjadikan Bangkalan nol persen kasus stunting," ujarnya.
Dalam menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Bangkalan tidak hanya berkolaborasi bersama kader-kader Tim PKK maupun posyandu.
Namun, katanya, juga terus membangun berbagai terobosan program percepatan penurunan stunting, di antaranya pemerintah daerah melalui RSUD Syamrabu telah memiliki program Cara Aktif Menurunkan Stunting (Canting) yang mendeteksi kasus sejak dini dan melakukan edukasi serta penanganan secara efektif, program Sekolah Orang Tua Hebat yang bertujuan memberikan edukasi tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk kolaborasi mencegah pernikahan usia dini.