Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur meluncurkan program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) sebagai upaya untuk menurunkan angka balita stunting di wilayah itu.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan Mohni di Bangkalan, Jawa Timur, Selasa, program itu untuk jangka panjang, yakni memberikan pendidikan kepada orang tua guna meningkatkan kemampuan mereka dalam merawat anak, terutama anak balita, sebagai bagian dari usaha menurunkan angka stunting.
"Orang tua memiliki peran penting dalam mencegah stunting, dan melalui program ini, diharapkan kasus stunting di Bangkalan ini bisa ditekan secara maksimal," katanya.
Plt Bupati Mohni menuturkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi kasus stunting di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2022 mencapai 26,2 persen.
"Dan prevalensi 26,2 persen ini sebagai pencapaian positif karena turun 12,7 persen dibanding sebelumnya," kata Mohni.
Namun demikian, sambung dia, prevalensi 26,2 persen tersebut masih tinggi dan dibutuhkan upaya percepatan program inovatif agar Kabupaten Bangkalan bisa mencapai target nasional, yakni 14 persen pada 2024.
"Program pendidikan tentang penanganan stunting melalui pendidikan kepada orang tua atau yang kami sebut dengan Sekolah Orang Tua Hebat ini penting dan merupakan strategi kami dalam berupaya menurunkan kasus stunting di Kabupaten Bangkalan hingga sesuai dengan target nasional yakni maksimal 14 persen," katanya.
Plt Bupati Bangkalan Mohni menjelaskan, program SOTH kini baru diluncurkan di 10 desa di Kabupaten Bangkalan, dan selanjutnya akan menyebar ke 281 desa yang tersebar di 18 kecamatan.
"Pendidikan kepada orang tua melalui program SOTH ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak, terutama balita, serta membantu mengurangi angka stunting," kata dia.
Selain melalui program SOTH, upaya lain yang kini sedang dilakukan Pemkab Bangkalan dalam menekan kasus stunting adalah memaksimalkan pendampingan oleh TNI-Polri dalam setiap kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu) di desa-desa.