Madura Raya (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mengampanyekan pentingnya peran keluarga dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan bayi di bawah lima tahun (balita) dan menekan kasus stunting.
"Keluarga adalah gerbang utama kesehatan balita. Oleh karena itu, keluarga dituntut untuk memahami banyak hal tentang kesehatan, makanan bergizi dan cara mencegah stunting," kata Ketua TP-PKK Bangkalan Lutfiyana Lukman Hakim, dalam acara dialog dengan ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Tanah Merah, Senin.
Kecamatan Tanah Merah, merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang menjadi lokus kasus stunting.
Namun demikian, kasus stunting di kecamatan ini bisa ditekan, berkat program Gerakan Terpadu Penanganan Kasus Stunting (Gardu Stunting) yang dilakukan semua pihak.
"Karena itu, saya kembali datang hari ini untuk mengingatkan akan pentingnya penanganan kasus stunting melalui peningkatan peran keluarga," katanya.
Lutfiana menjelaskan TP-PKK Bangkalan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat telah memberikan pelatihan dan pembinaan kepada para kader posyandu, tentang edukasi cegah stunting melalui prilaku hidup sehat, dan makan makanan bergizi.
Para kader posyandu ini, kata dia, nantinya memberikan bimbingan langsung dari rumah ke rumah.
"Kalau ada kader posyandu datang mohon diperhatikan saran yang disampaikan, mohon diikuti dan laksanakan, sehingga kasus stunting bisa kita cegah," pinta Lutifiana.
Istri Bupati Bangkalan Lukman Hakim ini juga mengajak seluruh Ketua TP PKK kecamatan dan desa untuk terus menggalakkan sosialisasi program posyandu serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan balita.
"Anak-anak harus mendapatkan perhatian sejak dini. Maka dari itu, para ibu perlu memiliki kesadaran untuk datang ke posyandu agar mendapatkan pengarahan tentang pola pengasuhan yang benar,” ujar Lutfiyana.
Kegiatan kampanye cegah stuntung melalui peran aktif keluarga ini juga menjadi silaturahim sekaligus wadah berbagi pengalaman antar-pengurus TP PKK, guna memperkuat peran perempuan dalam mendukung program kesehatan dan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Bangkalan.
Sementara itu, angka kasus stunting di Kabupaten Bangkalan awalnya sebesar 60 persen dan sejak 2024 turun menjadi 10 persen.
