Pamekasan (ANTARA) - Aparat Polres Pamekasan, Jawa Timur membantu melakukan pengeboran di sejumlah desa rawan kekeringan dan kekurangan air bersih guna mengurangi beban hidup warga yang tinggal di desa terdampak itu.
"Selain sebagai bentuk kepedulian, program bantuan sumur bor ini juga sebagai bagian dari tanggungjawab sosial institusi Polri untuk ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan jumlah desa yang menjadi sasaran program bantuan sumur bor kali ini sebanyak enam desa.
Di antaranya, Desa Buddagan Kecamatan Pademawu, Desa Trasak Kecamatan Larangan, Desa Rekkerrek Kecamatan Palengaan, Ds. Bicorong Kecamatan Pakong dan Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan.
"Peresmian bantuan sumur bor ini sebagian telah kami lakukan kemarin dan sebagian lainnya pengerjaan bor masih berlangsung," katanya.
Selain sebagai bentuk tanggung jawab sosial atas kondisi yang terjadi di lapangan, bantuan sumur bor ini juga sebagai rangkaian dari kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun Ke-78 Bhayangkara.
Baca juga: Polres Pamekasan tes urine sopir bus pengangkut JCH
"Sekali lagi, ini kami lakukan tidak lain untuk membantu masyarakat Pamekasan yang mengalami kesulitan air bersih, dengan solusi membuatkan sumur bor. Semoga dengan bantuan pembuatan sumur bor ini, bisa membantu masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih," ujarnya.
Ia juga menambahkan bantuan sumur bor ini adalah wujud pengabdian dan pelayanan Polri kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus hadir di garda terdepan guna memberikan solusi atas permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar yang terjadi di masyarakat.
“Polri adalah elemen penting yang bersama pemerintah terus membantu untuk memberikan pelayanan masyarakat,” ujar AKBP Jazuli Dani Iriawan.
Sebelum melakukan peresmian bakti sosial bantuan sumur bor air bersih itu, Kapolres bersama para instansi terkait mengikuti zoom meeting dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto dan Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Rapat dengan pimpinan atas itu membahas seputar program bantuan, serta berbagai jenis program kesejahteraan masyarakat yang telah dilakukan institusi itu dalam rangkaian memeriahkan HUT Ke-78 Bhayangkara.
Sementara itu, berdasarkan hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, jumlah desa yang berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini sebanyak 83 desa, tersebar di 10 kecamatan terbagi dalam dua jenis kekeringan, yakni kekeringan kritis dan kekeringan langka.
Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.