Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan animo masyarakat untuk menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2024 ini cukup tinggi baik sapi maupun kambing.
Pj Wali Kota Kediri Zanariah, di Kediri, Rabu, mengatakan warga banyak memilih menyembelih hewan kurban mereka di UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Kelurahan Pojok, Kota Kediri. Salah satu alasannya karena petugas juru sembelih sudah mengantongi sertifikat juru sembelih halal.
"Adanya RPH ini, warga lebih banyak memilih menyembelih hewan kurbannya di sini. Petugas penyembelih di RPH ini sudah bersertifikat juru sembelih halal dari BNSP. Selain itu RPH ini juga sudah bersertifikat halal dan ada veteriner untuk memeriksa kesehatan dari hewan kurban," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri Muhammad Ridwan menambahkan timnya telah melakukan survei baik pada hari pertama penyembelihan hewan kurban hingga kini.
"Tim melakukan kunjungan ke titik-titik penyembelihan hewan kurban pada tiga kecamatan, memeriksa sapi, domba, kambing. Total 380 sapi, lima domba, 1.268 kambing," katanya.
Ia mengatakan jumlah hewan kurban yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha 2024 juga lebih tinggi dibanding tahun 2023 dengan tingkat kenaikan Tingkat kenaikan sekitar 20 persen.
Pihaknya menambahkan masyarakat juga banyak yang menyembelih hewan kurban di lingkungannya masing-masing dan tidak seluruhnya RPH. Selama Hari Raya Idul Adha 2024, kata dia, ada sekitar 30 sapi yang disembelih dan puluhan kambing serta domba yang disembelih di RPH.
Menurut dia, tingginya animo masyarakat yang memilih menyembelih hewan kurban di lingkungannya juga menunjukkan bahwa tidak ada kekhawatiran dari masyarakat akan adanya penyakit pada ternak, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Dulu ada kekhawatiran terkena PMK sekarang sudah bisa diminimalisir. Masyarakat lebih berani melakukan penyembelihan hewan kurban di lingkungannya," katanya.
Selain lingkungan, ia mengatakan penyembelihan hewan kurban juga dilakukan di area perusahaan, sekolah, yang terkadang tidak dilaporkan.
"Belum terkumpul semua datanya. Perusahaan kan juga ada yang melakukan penyembelihan hewan kurban, juga di sekolah. Itu tidak terlaporkan, kecuali meminta kami untuk pemantauan," katanya.
Namun, pihaknya secara keseluruhan melakukan pemantauan sekaligus memastikan bahwa proses penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariat dan daging yang dibagikan untuk masyarakat dalam kondisi baik.
Sebelum disembelih hewan kurban tersebut juga diperiksa oleh dokter hewan, sehingga bisa dipastikan hewan tersebut dalam kondisi sehat. DIakuinya, petugas memang menemukan sejumlah hewan terdapat temuan cacing hati di organ hati, namun cacing dibuang, sedangkan bagian daging bisa dibagikan ke warga.
"Ini wajar (temuan cacing hati), karena sulit untuk dikendalikan. Terkadang nampak fisik dari luar bagus, hewan gemuk saat disembelih hatinya bermasalah. Tiap tahun kami menemukan hewan dengan cacing hati," katanya.
Untuk layanan penyembelihan hewan kurban di RPH tersebut dilakukan hingga Rabu (19/6). Petugas menyembelih hewan kurban sesuai dengan jumlah yang didaftarkan.
Selain pemotongan hewan kurban, di RPH ini juga melayani pemotongan hewan untuk pasar tradisional yang dikerjakan pada malam hari.