Kediri (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Jawa Timur, menyebar 35 orang personel memantau proses penyembelihan hewan kurban di wilayah kota ini.
"Total ada 35 orang personel yang kami terjunkan di tiga kecamatan. Ada tiga tim dan dibagi menjadi tim kecil," kata Petugas Lapangan DKPP Kota Kediri dokter hewan Pujiono di Kediri, Kamis.
Pihaknya mengatakan pemantauan penyembelihan hewan kurban dilakukan di seluruh masjid maupun mushala dan lokasi lainnya yang melakukan penyembelihan hewan kurban. Salah satunya di Masjid Assa'adah, Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.
Ia sudah memantau proses penyembelihan hewan kurban. Secara umum, kondisi hewan kurban dalam keadaan baik, tidak terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
"Performance sapi hidup dan kambing bagus tahun ini. Yang dipotong tidak ada PMK, LSD juga tidak ada," kata dia.
Puji menambahkan biasanya penyakit yang sering ditemui saat penyembelihan hewan kurban adalah organ dalam terkena cacing. Namun, saat pemeriksaan organ dalam di hewan yang disembelih tersebut tidak ditemukan terkena cacing.
"Sementara, pemotongan di hari pertama ini masih belum menemukan yang spesifik kasusnya. Biasanya, kasus seperti ini kami temukan beberapa cacing. Nanti akan dilihat lebih jauh," ujar dia.
Ia pun mengimbau agar panitia yang memotong hewan kurban tidak menjadikan satu antara daging kambing dan daging sapi, sehingga tidak mengubah rasa. Selain itu, untuk jeroan sapi pun juga tidak boleh dicampur dengan daging.
Sementara itu, Ketua Pembagian Daging Hewan Kurban Masjid Assa'adah, Kelurahan Banjaran, Kota Kediri Arif Kurniawan mengatakan dalam penyembelihan hewan kurban ini ada empat ekor sapi dan tujuh ekor kambing.
Ia mengatakan, seluruh hewan yang disembelih itu dari warga termasuk dari Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Seluruh daging akan diberikan kepada warga. Terdapat sekitar 1.300 penerima dari warga di sekitar masjid termasuk untuk pengurus.
"Dagingnya akan diberikan untuk sekitar 1.300 penerima di lingkungan masjid dan sekitarnya. Nanti untuk takmir juga," kata Arif.*