Dinas Peternakan Minta Daging Tidak Sehat Dibuang
Jumat, 26 Oktober 2012 11:18 WIB
Kediri - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, meminta daging yang tidak sehat atau mengandung penyakit yang disembelih saat perayaan Idul Adha 2012 agar dibuang dan tidak dikonsumsi karena berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri Sri Suparmi di Kediri, Jumat mengatakan kondisi ternak dari luar bisa terlihat sehat, tapi ketika disembelih baru bisa diketahui apakah ada penyakit atau tidak.
"Kami menyarankan agar daging dibuang. Cacing pita yang banyak ditemukan di hati ternak tidak mati saat direbus," ujarnya ditemui di sela-sela penyembelihan hewan kurban di Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Ia mengatakan, pemeriksaan daging ternak harus dilakukan secara intensif terutama di organ dalamnya, sebab jika tidak dan di daging itu diketahui mengandung bibit penyakit bisa mengganggu kesehatan tubuh.
"Dampaknya tentu tidak baik untuk kesehatan manusia. Untuk itu, ketika menyembelih ternak harus dipilih yang sehat," ujarnya.
Sri menyebut, ternak yang sehat bisa dilihat secara fisik, di antaranya bulunya yang tidak kusam, matanya sehat, dan sejumlah ciri fisik lainnya.
Sebaliknya, jika ternak yang tidak sehat tidak boleh disembelih. Selain itu, dalam agama pun juga tidak diperkenankan, terlebih lagi jika disembelih untuk kurban dalam perayaan Idul Adha.
Petugas juga sempat memeriksa hewan kurban yang disembelih. Petugas memeriksa baik organ luar maupun organ dalam dari ternak. Hasilnya, petugas tidak menemukan adanya organ yang mengandung bibit penyakit.
"Semua dalam keadaan baik, dari daging sampai organ dalam seperti limpa, hati, jantung, maupun paru," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngasem Abdurrahman mengatakan panitia sudah menyiapkan perlengkapan untuk menyembelih hewan kurban. Ada sekitar lima ekor sapi dan 43 ekor kambing.
Walaupun besar, jumlah hewan kurban itu masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana panitia menyembelih 13 ekor sapi dan 33 ekor kambing.
"Mungkin daya beli masyarakat yang turun, sehingga berpengaruh membuat masyarakat tidak membeli ternak. Terlebih lagi, harga ternak saat ini juga naik," kata Abdur.
Walaupun begitu, ia berharap, daging yang disembelih cukup untuk semua keluarga. Rencananya, setiap kepala keluarga akan diberikan daging sebesar 0,5 kilogram. (*)