Seratusan Calon Penumpang KA Gagal Memperoleh Karcis
Jumat, 30 Desember 2011 10:25 WIB
Bojonegoro - Seratusan calon penumpang kereta api (KA) di Stasiun Besar Bojonegoro, Jumat, gagal memperoleh karcis kereta api (KA) Kertajaya jurusan Surabaya-Jakarta, setelah antre di loket penjualan karcis setempat selama beberapa jam.
"Saya sejak subuh sudah antre, untuk mendapatkan karcis KA Kertajaya, tapi tidak berhasil," kata seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Ny. Warsiningsih, dengan nada kecewa, Jumat.
Ia menjelaskan, calon penumpang mendapatkan informasi pembelian karcis KA Kertajaya pada 30 Desember ini bisa secara langsung di loket, tidak melalui "online" (dalam jaringan).
Karena itu, sejak dini hari sudah menunggu di stasiun dan ketika loket buka, mendapatkan informasi jatah karcis penumpang KA Kertajaya di Bojonegoro hanya 60 penumpang.
Padahal, lanjutnya, ketika antre tersebut, dirinya membawa kartu tanda penduduk (KTP), ketiga anaknya yang akan berlibur tahun baru 2012 ke Jakarta. Namun, setelah loket dibuka pukul 08.00 WIB, tidak lebih satu jam karcis dinyatakan habis.
Mendengar karcis habis, seratusan lebih penumpang baik yang datang dari Bojonegoro dan Tuban yang masih antre, langsung berteriak bersama dengan nada kecewa dan langsung membubarkan diri dari antrean di depan loket.
"Saya datang ke sini, dengan membawa barang bawaan, karena mendapatkan informasi penumpang KA Kertajaya bisa langsung membeli karcis di loket," ucap seorang penumpang asal Desa Sumberrejo, Kecamatan Sumberrejo, Mulyadi.
Menurut Mulyadi yang juga gagal mendapatkan karcis KA Kertajaya, seharusnya penjualan karcis KA tetap dengan sistim "online". Dengan demikian, calon penumpang bisa memilih hari bepergian tidak diminta antre, kenyataan setelah datang ke stasiun karcisnya habis.
Baik Mulyadi dan Ny. Warsiningsih mengaku, tidak bisa berbuat banyak dengan habisnya karcis KA Kertajaya itu. Alasannya, karcis KA Kertajaya dari Bojonegoro dengan tujuan Jakarta, cukup murah Rp40.500/penumpang."Kalau begini caranya, anak saya tidak berlibur ke Jakarta," kata Warsiningsih, dengan nada kecewa.
Dimintai konfirmasi seorang petugas Stasiun KA Besar Bojonegoro, Jonedi, memahami kekecewaan para penumpang KA Kertajaya yang gagal memperoleh karcis. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, sebab jatah penumpang KA Kertajaya di stasiun setempat bergantung jatah yang diberikan dari Surabaya yang jumlahnya hanya 60 penumpang.
Masalahnya, jelasnya, ada larangan satu gerbong tidak boleh diisi penumpang melebihi kapasitas, harus sesuai dengan jumlah tempat duduk sebanyak 106 kursi. Padahal, biasanya untuk gerbong KA Kertajaya satu gerbong penumpannya bisa mencapai 300 penumpang.
"Kalau masalah pembelian karcis langsung di loket atas kebijaksanaan pimpinan," tuturnya, menjelaskan.(*)