Surabaya - Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya bekerja sama dengan Bakesbang Pemprov Jatim dan Mahkamah Konstitusi RI mengampanyekan Pancasila lewat pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang diselingi ludruk dan tari Remo. "Awalnya, kami berencana menggelar seminar untuk mengampanyekan perlunya pendidikan Pancasila kepada para guru di Surabaya dan sekitarnya, namun rencana itu berubah, karena masukan dari RRI Surabaya yang juga mitra kami," kata Dekan Fakultas Hukum (FH) Unitomo, Siti Marwiyah, kepada ANTARA di Surabaya, Rabu. Marwiyah yang juga Ketua DPD Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Jatim itu menjelaskan perubahan dari seminar menjadi gelar budaya itu mengacu kepada cara Wali Songo yang melakukan pendekatan masyarakat melalui budaya dan cara itu sangat efektif. "Karena itu, kami meniru cara para wali songo dengan menggunakan media budaya untuk mengampanyekan Pancasila. Rencana untuk mengampanyekan kembali Pancasila itu sendiri merupakan hasil diskusi asosiasi bahwa maraknya kerusuhan saat ini akibat Pancasila yang terpinggirkan dari masyarakat," katanya. Dalam gelar budaya yang juga bekerja sama dengan RRI Surabaya dan JTV itu, katanya, wayang kulit dimainkan dua dalang yakni Dr Didik Sukirono (Dekan FH Universitas Kanjuruhan, Malang) dan Ki Surono Gondotaruno SSn MSi. Acaranya digelar di lapangan Unitomo. "Wayang kulit yang juga ikut dimainkan oleh hakim MK, Haryono, menyajikan lakon bertajuk 'Wahyu Triloka Eka Bawono' yang menceritakan perebutan keris. Keris itu ibarat Pancasila yang seharusnya tak perlu diperebutkan, tapi dijadikan alat pemersatu," katanya. Tentang nilai-nilai Pancasila yang dikampanyekan dalam gelar budaya itu, ia mengatakan nilai-nilai itu antara lain persatuan, keadilan dan penegakan hukum, kejujuran, dan sebagainya. "Di sela-sela pertunjukan wayang kulit itu juga ditandatangani naskah kerja sama antara Unitomo, RRI, Kerajaan Pahang (Malaysia), dan Radio Televisi Malaysia (RTM). Unitomo dan Kerajaan Pahang akan bekerja sama dengan RRI dan RTM untuk mengampanyekan persoalan hukum kepada TKI di Pahang," katanya. Selain menandatangani kerja sama kampanye hukum kepada TKI di Pahang itu, katanya, delegasi Kerajaan Pahang dan RTM juga menyaksikan pergelaran wayang kulit semalam suntuk itu. "Mereka juga akan menyaksikan langsung Tari Remo yang juga sempat didaku (diklaim) di Malaysia itu," katanya. Dalam waktu yang sama (28/12), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya menggelar pentas seni lintas-agama di Grha Sawunggaling, Balai Kota Surabaya yang menampilkan tujuh kelompok yakni NU (Islam), Muhammadiyah (Islam), Katholik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. "Kami menggelar pentas seni sebagai bagian dari refleksi akhir tahun 2011 untuk menunjukkan bahwa seni merupakan milik semua agama yang dapat dijadikan salah satu faktor perekat kerukunan antar-agama. Ke depan, kita harus memperkuat hal-hal yang dapat merukunkan dan bukan justru sebaliknya," kata Ketua FKUB Kota Surabaya Dr KH Imam Ghazali Said MA. (*)
Berita Terkait

Siti Marwiyah kembali dilantik sebagai Rektor Unitomo
2 Juni 2025 20:27

Unitomo Surabaya rangkul SMSI Jatim siapkan 100 beasiswa
17 Mei 2025 10:46

SMSI Jatim dan Rektor Unitomo bahas penguatan media massa
9 Mei 2025 16:30

BKKBN Jatim ajak mahasiswa Unitomo terlibat turunkan stunting
16 November 2023 21:57

Aksi Aliansi Mahasiswa Jatim gelar "Mimbar Bebas" di Unitomo
15 November 2023 18:42

Ganjar: Mahasiswa harus siap dengan perubahan zaman
23 September 2023 16:09

Rektor Unitomo sebut Ganjar pengalaman bereskan persoalan rakyat
23 September 2023 15:37

Jaga tradisi kamera lawas, "Ciphoc" Unitomo gelar pameran
11 Juli 2023 20:44