Disnakertransos Bojonegoro Serahkan Data Tenaga Kerja
Senin, 26 Desember 2011 13:17 WIB
Bojonegoro - Disnakertransos Bojonegoro, Jatim, sudah menyerahkan data tenaga kerja ahli yang bisa dipekerjakan di proyek Blok Cepu, kepada kontraktor pelaksana.
"Kontraktor pelaksana proyek minyak Blok Cepu sudah datang ke tempat kami meminta data tenaga ahli, yang kemungkinan direkrut dalam proyek minyak Blok Cepu, " kata Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertransos Bojonegoro, Joko Santoso, Senin.
Ia menyatakan, akan melakukan pemantauan proses rekrutmen tenaga kerja ahli di berbagai bidang yang dilakukan kontraktor pelaksana proyek Blok Cepu, di antaranya PT Tri Patra Jakarta. Namun, belum diketahui secara pasti kapan pelaksanaan rekrutmen.
Sesuai ketentuan, lanjutnya, di dalam peraturan daerah (perda) tentang muatan lokal, keterlibatan tenaga kerja lokal harus diutamakan."Kalau tenaga kerja yang dibutuhkan di lokal tidak ada, baru bisa mengambil tenaga kerja dari luar Bojonegoro, " katanya menjelaskan.
Berdasarkan data pada Kantor Disnakertransos Bojonegoro, tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus bidang teknis, tersedia hampir merata di seluruh wilayah kecamatan di Bojonegoro. Bahkan, di ring I Blok Cepu, di Kecamatan Kalitidu, tersedia tenaga kerja terampil sebanyak 76 orang.
Sedangkan di Kecamatan Ngasem sebanyak 451 orang. Keahlian tenaga kerja di dua kecamatan itu, di antaranya operator "forklift, servis elektro, las listrik, pemipaan, permesinan, hingga tukang kayu dan tukang batu.
Berdasarkan data lain, tenaga kerja yang memiliki keahlian "fitter" sambung pipa di Kecamatan Malo 17 orang, Kalitidu 13 orang, Ngasem dua orang, Kota satu orang, Padangan empat orang, dan Trucuk satu orang.
Sedangkan tenaga kerja las (welders) di Kecamatan Malo 12 orang, Kalitidu 17 orang, Kota empat orang, Baurenom Buybulan, Kedungadem, Ngraho, masing-masing satu orang. "Untuk tenaga kerja biasa, seperti tenaga gali juga lainnya tidak sulit diperoleh di daerah pedesaan, " jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya jauh hari sudah melakukan pelatihan yang dilaksanakan langsung Disnakertransos, atau melibatkan pihak luar seperti dengan Mobil Cepu Limited (MCL). Selain itu, Institut Ilmu Terapan dan Teknologi (ITTEK) Bojonegoro, memiliki 102 alumnus yang pernah mendapatkan pendidikan bidang perminyakan.
Namun, lanjutnya, kalau memang tenaga kerja yang ada, dianggap kurang terampil, karena lama tidak bekerja, tetap harus mendapatkan prioritas.
"Caranya, dengan memberikan pelatihan kepada yang bersangkutan sebelum dipekerjakan, " katanya menambahkan.
Berdasarkan laporan Staf Ahli Pengendalian Operasi BP Migas, Hamdi Zainal, dalam proyek pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu, senilai Rp40 triliun tersebut, diperkirakan ada 2.500 tenaga kerja yang terlibat.
"Kami dari BP Migas dan operator MCL berkomitmen akan mengutamakan potensi lokal, " katanya, menegaskan. (*).