Beragam tampilan kesenian, seperti musik, tarian, hingga "patrol" menghiasi jalannya acara. Beberapa penampil juga membawa bendera berlogo monumen "Suro dan Boyo".
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan ragam pertunjukan kesenian menjadi simbol keberagaman yang sudah mengakar di tengah kehidupan masyarakat setempat.
"Yang diceritakan intinya tadi adalah Surabaya yang dibangun dengan kebersamaan dan kekeluargaan karena keberagaman," kata Eri.
Ia menyebut keberagaman yang ada mampu dirawat dengan baik sehingga memunculkan kegotongroyongan pada proses pelaksanaan pembangunan.
"Surabaya itu dibangun dengan kebersamaan dan kekeluargaan sehingga tampilannya beragam," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan warga setempat sudah menunjukkan kekuatan gotong royong untuk mengatasi sejumlah persoalan penting, salah satunya stunting.
Namun, kata dia, di HJKS ke-731 tahun ini Surabaya masih memiliki beberapa permasalahan lain yang harus secepatnya diselesaikan oleh pemerintah bersama warga.
"Pekerjaan rumahnya untuk Surabaya soal penyediaan lapangan pekerjaan, penyerapan tenaga kerja, penanggulangan banjir yang harus segera dituntaskan," ucapnya.
Cak Awi, sapaan akrabnya, berharap pemerintah dan masyarakat bisa memperkuat kebersamaan sehingga permasalahan tersebut bisa rampung secara keseluruhan.
"Saya mengucapkan selamat kepada Surabaya yang berulang tahun ke-731 tahun. Semoga kota ini bertambah maju dan roda pembangunan semakin bergerak maksimal," tuturnya.
Pantauan ANTARA, HJKS ke-731 tahun yang digelar di Taman Surya berjalan meriah, total ada 2.000 peserta yang ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, kepolisian, TNI, DPRD, organisasi profesi, perwakilan perusahaan BUMD setempat maupun swasta, perwakilan pelajar SD-SMP, hingga organisasi kemahasiswaan.
Upacara resepsi HJKS dipimpin langsung oleh Eri Cahyadi. Wali Kota juga melakukan prosesi pemotongan tumpeng.
Perayaan ulang tahun Kota Surabaya tahun ini mengusung tema "Satukan Tekad, Surabaya Hebat".
Menjelang akhir acara, Wali Kota Eri bersama Wakil Wali Kota Armuji turut memberikan penghargaan kepada 272 penerima, termasuk tiga penggawa Tim Nasional Indonesia, yakni Rizky Ridho, Ernando Ari dan Marselino Ferdinan.
Lantaran ketiga tak bisa hadir karena sedang mengikuti persiapan lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026, penghargaan tersebut pun diserahkan kepada masing-masing perwakilan anggota keluarganya.
