Surabaya (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan seluruh stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) di Jawa Timur mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dan seluruh peralatan pengisian telah dicek dengan hasil timbangan tera digital akurat 100 persen.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangan diterima di Surabaya, Rabu mengatakan SPBE adalah supply point elpiji yang bertugas mengisi elpiji dari jumlah bulk yang dibawa oleh skid tank ke dalam kemasan sesuai kapasitas elpijinya.
"Di Jawa Timur terdapat tiga supply point utama yakni di Gresik, Surabaya dan Banyuwangi yang mengcover seluruh kota/kabupaten," ucapnya.
Dari situ disalurkan ke SPBE, setelah berbentuk tabung sesuai kemasannya diedarkan lagi ke agen elpiji untuk menjangkau saluran resmi yang melayani konsumen yakni pangkalan elpiji.
Ahad menyampaikan di Jawa Timur terdapat 127 SPBE seluruhnya dalam posisi optimal dan akurasi seluruh alat pengisiannya 100 persen.
"Elpiji adalah barang cair liquid sifatnya jadi rentan terhadap tekanan. Namun pangkalan berhak menolak apabila isi tidak sesuai beratnya. Konsumen pun begitu, pembelian di pangkalan bisa langsung ditimbang dan ditukar di tempat oleh konsumen individu apabila berat tidak sesuai," ujar Ahad.
Kendati demikian seluruh lembaga penyalur elpiji terutama SPBE, senantiasa dilakukan kalibrasi alat pengisian secara berkala sesuai SOP yang dikontrol dan diaudit oleh metrologi setempat dan TUV selaku auditor eksternal.
"Kami pastikan apabila pembelian di jalur resmi semuanya sesuai beratnya. Apabila ada yang tidak sesuai kemungkinannya kecil dan bisa ditukar di tempat," katanya.