Jakarta (ANTARA) - Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dianugerahi penghargaan Vritta Aksata atau yang bermakna, “berita yang terus berlanjut” dari Kementerian Perhubungan atas pemberitaan pada masa Angkutan Lebaran 2024.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan. Ini kebanggaan buat kami sebagai kantor berita,” ujar Redaktur Pelaksana LKBN ANTARA Suryanto setelah menerima penghargaan Vritta Aksata di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu.
Selain kepada ANTARA, Kementerian Perhubungan juga memberikan penghargaan tersebut kepada sejumlah media nasional lainnya yang turut memberitakan sektor transportasi pada masa Angkutan Lebaran 2024.
Cak Sur, sapaan akrab Suryanto, mengatakan bahwa penghargaan tersebut menjadi penyemangat insan pers untuk turut mendukung perkembangan dunia transportasi di Indonesia.
“Ke depan, kami harus semakin kritis, kemudian semakin berkualitas, dan tentu saja semakin berpengaruh sebagai kantor berita,” kata Cak Sur.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Perhubungan Novie Riyanto menjelaskan bahwa penghargaan Vritta Aksata merupakan wujud apresiasi Kementerian Perhubungan terhadap kerja-kerja para jurnalis yang menyajikan pemberitaan terkait sektor transportasi kepada publik, khususnya pada Lebaran 2024.
“Penghargaan ini sebagai apresiasi kepada para media yang telah memberikan dukungan pemberitaan yang intensif saat momen angkutan Lebaran 2024 yang lalu. Terima kasih,” kata Novie.
Selain memberi penghargaan Vritta Aksata, Kementerian Perhubungan juga mengumumkan deretan pemenang kompetisi jurnalistik yang mengangkat tema “Transportasi Maju Menghubungkan Indonesia”.
Dari sekitar 300 karya jurnalistik terdaftar, terpilih 30 karya jurnalistik terbaik yang memenangi kompetisi tersebut. Novie mengatakan bahwa pemberian penghargaan tersebut merupakan dukungan Kementerian Perhubungan terhadap karya-karya jurnalistik yang berkualitas.
Ia berharap, melalui penghargaan tersebut para jurnalis terpacu untuk membuat pemberitaan yang berdampak positif, tidak hanya bagi regulator dan pelaksana kebijakan, tetapi kepada peningkatan partisipasi publik terkait sektor transportasi.