Surabaya (ANTARA) - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mendukung upaya para insan media untuk terus melaksanakan upaya pelestarian budaya Nusantara dengan menyusun konten siaran maupun tayang masing-masing.
"Anak-anak muda harus bangga bahwa budaya lokal tidak kalah dengan budaya asing yang saat ini tengah mereka suka, seperti K-Pop dan lainnya," kata Ketua KPID Jawa Timur Imanuel Yosua dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Minggu.
Salah satu media yang acap kali menyajikan konten kebudayaan adalah Radio Republik Indonesia (RRI).
Yosua menyebut bahwa langkah yang ditempuh mampu menjadi penyaring derasnya arus budaya asing, khususnya bagi anak muda.
"Tidak mudah untuk bisa konsisten dalam menyuguhkan sajian acara dengan kearifan lokal tentang budaya yang dibalut kesenian seperti halnya ludruk yang masih masif disiarkan di RRI Surabaya," ujarnya.
Namun, kata dia upaya yang sudah ada ini masih harus perlu didukung peran banyak pihak, sebab tugas melestarikan dan merawat budaya Nusantara menjadi tanggung jawab bersama.
"Masyarakat juga dukung budaya lokal untuk tetap bisa dilestarikan dengan terus mendengarkan siaran di PRO4 RRI Surabaya," tuturnya.