Calon Anggota KPID Jatim Jalani Debat Publik
Rabu, 19 Juni 2013 19:01 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur menjalani debat publik sebagai salah satu syarat terpilih menjadi komisioner di periode 2013-2016.
"Tim seleksi menggelar debat publik yang diikuti 24 calon pada 19-20 Juni 2013. Mereka sebelumnya dinyatakan lolos dalam berbagai tes, seperti tes adminitrasi, tes tulis dan tes psikologi," ujar anggota tim seleksi, Suko Widodo kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Pada hari pertama, sebanyak 12 peserta mengikuti tes debat publik. Hari berikutnya, 12 lainnya juga akan menjalani tes serupa.
Dalam tes kali ini, tim seleksi menghadirkan tim juri dari kalangan independen, yakni Imawan Masruri selaku Ketua Asosiasi TV Lokal Indonesia, Aman Sugandi selaku Ketua Lembaga Konservasi Budaya Jatim, Joko W Tjahyo dari PRSSNI serta Rektor STIKOSA-AWS Ismoyo.
"Dari 24 peserta yang mengikuti debat publik, nantinya akan diloloskan maksimal 3 kali jumlah anggota terpilih, yakni 21. Hal ini karena hanya 7 orang nantinya yang terpilih sebagai komisioner," katanya.
Pada debat publik hari pertama, sebanyak 12 peserta bergantian menyampaikan visi dan misi tentang pembangunan penyiaran di Jatim.
"Debat ini bersifat terbuka. Bahkan tim seleksi mengundang kalangan penyiaran, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, budayawan dan sebagainya, untuk menyaksikan debat publik," kata Suko Widodo.
Tidak hanya itu saja, warga juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan kepada peserta seleksi. Tidak sedikit dari penanya yang menginginkan anggota KPID Jatim nantinya harus berkomitmen dan memiliki kualitas, serta tegas dan mampu dalam hal penyiaran.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Airlangga Surabaya tersebut mengungkapkan, dari aspek kualitas penguasaan hukum penyiaran, di antara kandidat relatif sama dan menguasainya.
"Karena itulah yang paling menjadi fokus tim juri adalah komitmen pada kandidat. Apalagi berdasarkan pengalaman periode lalu, ada anggota KPID yang tidak aktif di tengah masa kerjanya karena alasan mengikuti istri sedang menempuh pendidikan di luar negeri," katanya.(*)