Lumajang (ANTARA) - TNI dan Polri gotong royong membantu warga membangun jembatan darurat penghubung antarkecamatan usai banjir lahar dingin Gunung Semeru yang merobohkan Jembatan Mujur di Desa Kloposawit yang menjadi akses utama warga setempat.
Pembangunan jembatan darurat penghubung Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pasrujambe dibangun di bawah Jembatan Mujur, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
"Kami bersama warga membuat jalur alternatif yang tujuannya agar akses aktivitas masyarakat bisa berjalan," kata Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainur Rofik, di Lumajang, Selasa.
Menurut dia, pembangunan jembatan darurat dengan menggunakan bambu dan kayu tersebut untuk memperlancar aktivitas warga baik di Kecamatan Candipuro maupun Pasrujambe karena jembatan yang roboh akibat banjir lahar dingin merupakan akses utama.
"Warga sempat terisolir dan aktivitasnya terhenti akibat jembatan yang roboh diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru, namun dengan jembatan darurat akan bisa beraktivitas kembali," tuturnya.
Ia mengatakan pembangunan jembatan darurat itu sambil menunggu keputusan dari pemerintah yang akan membangun jembatan utama dalam beberapa waktu mendatang.
"Jembatan darurat bisa digunakan hanya untuk pejalan kaki dan sepeda motor saja, sedangkan roda empat tidak bisa melintas di jembatan tersebut," katanya.
Banjir lahar dingin di kaki Gunung Semeru Lumajang terjadi pada Kamis (18/4) menerjang beberapa desa tersebar di sembilan kecamatan dan memporak-porandakan infrastruktur seperti jembatan, jalan ataupun beberapa fasilitas umum.
Banjir lahar dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menyebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur, dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang.
Banjir lahar dingin dan tanah longsor melanda sembilan kecamatan di Lumajang, yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh.
Akibat kejadian bencana itu, tiga korban meninggal dunia yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, yakni satu warga meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin Semeru di Kecamatan Candipuro.