Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) merespons bencana alam banjir bandang yang melanda Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dengan membangun jembatan darurat untuk korban di desa yang terisolasi.
Saidah mengatakan langkah ini diambil untuk memulihkan aksesibilitas dan mendukung upaya pemulihan masyarakat yang terdampak di Nagari Sungai Jambu yang dihuni sekitar 6.000 jiwa.
Ia menyebut banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk jalan dan jembatan, yang mengisolasi beberapa desa. Untuk itu, Baznas menurunkan tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) ke lokasi kejadian untuk menilai kerusakan dan kebutuhan mendesak masyarakat.
Baca juga: Rabu ini, Korban banjir lahar di Sumbar bertambah jadi 58 orang "Sebagai langkah awal, kami telah membangun jembatan darurat untuk memastikan bahwa masyarakat bisa kembali beraktivitas dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan," ujarnya.
Saidah menjelaskan banjir yang menerjang di enam kecamatan di daerah Sumbar, yaitu di Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Batipuh, Kecamatan X Koto dan Kecamatan Sungai Tarab terjadi sekitar pukul 22:30 WIB pada Sabtu (11/5).
"Kami menerjunkan sebanyak 22 orang personel yang terdiri atas BTB Provinsi Sumbar, BTB Agam, BTB Tanah Datar dan BTB Lima Puluh Kota," katanya.
Sementara itu, Kepala BTB Dian Aditya Mandana Putri mengatakan selain membangun jembatan, BTB juga telah melakukan beberapa kegiatan tanggap darurat lainnya seperti, asesmen warga terdampak banjir bandang di Nagari Pasie Laweh, Kec. Sungai Tarab, Goro, juga pembersihan material banjir bandang.
"Kami juga menyediakan layanan dapur air di Simpang Manunggal Nagari Lima kaum, serta mendirikan dapur umum di Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan," ucapnya.
Dian berharap dengan langkah cepat dan kolaborasi berbagai pihak, kondisi di Sumatera Barat dapat segera pulih dan masyarakat bisa kembali menjalani kehidupan normal.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban banjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumbar sebanyak 58 orang korban, dengan rincian korban hilang sebanyak 35 orang yang masih dalam proses pencarian, keluarga terdampak berjumlah 1.543 keluarga, dan 33 orang mengalami luka-luka pada Rabu ini.