Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak keturunan KH Hasan Gipo dan KH Mas Mansyur untuk bersama-sama terlibat di dalam proses penataan kawasan kota lama.
Staf Ahli Wali Kota Surabaya Tomi Ardiyanto dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Minggu mengatakan seluruh pengerjaan di kota lama membutuhkan peran banyak pihak.
"Semoga kami semua bisa terus bersinergi membangun kota lama," kata Tomi.
Kawasan kota lama di Surabaya terbagi menjadi tiga zona, yakni Eropa, Arab, dan Pecinan. Lokasinya membentang mulai Jalan Rajawali, Jalan Kembang Jepun, hingga ke kawasan Ampel.
Tiga zona nantinya terhubung antar satu dan lainnya. Selain menambah daya tarik wisata, kota lama diharapkan mampu meningkatkan geliat perekonomian masyarakat.
Sementara, Tomi juga meminta kepada Yayasan Insan Keturunan Sagipodin (IKSA) untuk berkirim surat ke wali kota apabila ingin memanfaatkan aset yang ada.
"Kalau aset itu didukung dengan bukti pendukung yang kuat, insya Allah kami siap membantu. Pemkot punya tim hukum, pembangunan, dan seterusnya," ucap dia.
Sementara, Ketua Yayasan IKSA Wachid Zein mengapresiasi upaya wali kota dan pemkot setempat lantaran memberikan atensi kepada para keturunan Sagipodin.
"Terima kasih juga telah membangun Langgar Gipo, ini merupakan salah satu dari empat aset yang dimiliki Keluarga Gipo, khususnya H Tarmidzi," katanya.(*)
Pemkot Surabaya ajak keturunan Hasan Gipo dan KH Mas Mansyur terlibat penataan kota lama
Minggu, 21 April 2024 17:32 WIB
Semoga kami semua bisa terus bersinergi membangun kota lama