Surabaya (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan nilai total Rp200 miliar kepada petani dan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di 21 kota/kabupaten Jawa Timur, dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Kalau ini berhasil, dalam waktu dua minggu terpasang, kami akan tambah lagi nilainya. Kalau terpasang dalam waktu satu sampai dua bulan, kami jadikan Rp600 miliar," ucapnya saat kegiatan apel siaga penyerahan alsintan di Lapangan Makodam V/Brawijaya di Surabaya, Kamis.
Selain itu, lanjutnya, untuk teknis pengambilan bantuan akan lebih praktis karena hanya menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).
"Pengambilan bantuan cukup dengan KTP, tidak berbelit-belit harus pakai kartu tani segala, malah lama nantinya karena ini harus segera digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan," katanya.
Tak hanya itu, dengan adanya bantuan pompa, kata Mentan, maka bisa mempercepat penanaman untuk mengatasi dampak El Nino yang melanda seluruh dunia.
"Dengan adanya bantuan pompa ini akan solusi cepat untuk menangani El Nino, karena pompa ini kalau dipasang, hari itu juga bisa langsung bercocok tanam," katanya.
Oleh karena itu, Mentan menyampaikan terima kasih kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur yang nantinya turut memantau perkembangan bantuan alsintan tersebut.
"Manakala nanti pompa ini tidak dimanfaatkan dengan baik dan tidak ada peningkatan luasan lahan tanam, maka kami akan tarik dan pindahkan ke pertanian yang lebih membutuhkan," ujarnya.
Secara rinci Amran mengatakan, sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur memiliki kurang lebih 380.000 hektare lahan tadah hujan.
Amran menjelaskan, semua pihak harus tegas dalam memantau pemanfaatan bantuan alsintan agar dapat tersalur dengan tepat.
"Memang harus tegas, supaya semua berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi," tuturnya.
Mentan menambahkan bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah menunaikan janjinya untuk menaikkan jumlah pupuk bagi petani, dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.